Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Future of Jobs Report 2025: Benarkah Akan Banyak Pekerjaan yang Hilang?
1 Februari 2025 18:39 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Irene Kusuma Palmarani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hangat diperbincangkan akhir-akhir ini, World Economic Forum merilis Future of Jobs Report 2025 pada 8 Januari 2025 lalu. Laporan ini menyatakan bahwa akan banyak pekerjaan yang hilang sebagai dampak perkembangan transformasi digital secara global, sekaligus memunculkan banyak pekerjaan baru. Hal ini menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, terutama sektor ketenagakerjaan.
ADVERTISEMENT
Future of Jobs Report 2025
ADVERTISEMENT
Pasar kerja global dikejutkan dengan analisis tren tenaga kerja yang dirilis oleh World Economic Forum. Laporan analisis ini memproyeksikan tren kondisi tenaga kerja global hingga tahun 2030. Survei dilakukan pada lebih dari 1.000 perusahaan yang mewakili lebih dari 14 juta pekerja dari 22 sektor industri di 55 negara.
Ada 5 tren utama yang disinyalir akan membentuk transformasi pasar tenaga kerja, yaitu:
• Perubahan Teknologi
Kemajuan kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan digitalisasi, mengubah dan mendorong transformasi bisnis sehingga akan menciptakan 170 juta pekerjaan baru (setara dengan 14% total pekerjaan saat ini). Namun, kurang lebih 92 juta pekerjaan juga akan hilang karena digantikan oleh kemajuan teknologi tersebut.
• Transisi Hijau
Ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi konsentrasi peralihan yang mendorong permintaan peran atau aktor yang menguasai bidang energi terbarukan dan spesialis keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
• Perubahan Demografis
Usia populasi yang semakin bertambah (menua) dan kondisi demografis lainnya akan memengaruhi peningkatan permintaan kebutuhan pekerja di sektor kesehatan dan perawat lansia.
• Fragmentasi Geoekonomi
Rantai pasok global dan distribusi pekerjaan di berbagai wilayah akan dipengaruhi oleh perubahan dalam hubungan dan tata kelola ekonomi global.
• Ketidakpastian Ekonomi
Dinamika ekonomi global turut menuntut perusahaan untuk lebih adaptif dan fleksibel terkait dengan strategi pengelolaan tenaga kerjanya.
Kondisi di atas mendorong percepatan tumbuhnya profesi baru hingga tahun 2030, seperti spesialis big data, insinyur fintech, spesialis AI serta pembelajaran mesin. Sebaliknya, pekerjaan yang diprediksi akan mengalami penurunan sebagian besar di bidang administrasi karena perannya akan digantikan oleh teknologi dan AI, seperti kasir, sekretaris, dan teller bank.
ADVERTISEMENT
“Manusia tidak akan digantikan oleh AI, tapi manusia akan digantikan oleh manusia yang dapat menggunakan AI” (Prof. Stella Christie, 2024)
Sebuah pernyataan yang sangat relevan dengan keresahan yang ditimbulkan oleh Future of Jobs Report 2025. Benarkah pekerjaan tersebut akan hilang? Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Apabila melihat dinamika suatu pekerjaan, setiap posisi memiliki peran dengan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilannya masing-masing. Hal ini yang menjadikan seorang pekerja memiliki suatu posisi untuk melakukan pekerjaan tertentu sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan. Future of Jobs Report 2025 menyatakan bahwa 39% keterampilan kerja saat ini akan mengalami disrupsi dalam 5 tahun ke depan. Keterampilan ini tidak akan relevan lagi atau bahkan digantikan oleh keterampilan baru sebagai dampak kemajuan transformasi digital dan tren ekonomi lainnya. Akan banyak pekerjaan rutin yang diselesaikan oleh AI, mesin, atau teknologi.
ADVERTISEMENT
Poin di atas menunjukkan bahwa yang akan terlihat hilang adalah “keterampilannya”, sementara posisi pekerjaan tersebut akan bergeser atau berubah dengan tuntutan keterampilan yang baru. Pekerja harus mengembangkan keterampilan lain yang lebih relevan dan adaptif. Tren pekerjaan ke depan akan semakin banyak menggunakan basis data, teknologi cloud, dan analisis big data. Selain itu, kebutuhan tenaga kerja juga akan bergeser ke pekerjaan yang mendukung keberlanjutan dan energi terbarukan. Oleh karenanya, keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan teamwork menjadi lebih penting daripada sekadar keterampilan teknis.
Future of Jobs Report 2025 menekankan pentingnya pengembangan keterampilan dan pembelajaran berkelanjutan untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap terhadap perubahan yang cepat. Mempelajari keterampilan baru yang lebih adaptif masih menjadi jalan keluar terbaik untuk mempersiapkan diri menghadapi tren transformasi tenaga kerja global. Tidak hanya pekerja, namun pemerintah dan perusahaan juga didorong untuk melakukan investasi dalam program peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang, guna memastikan tenaga kerja siap pakai dalam menghadapi tantangan masa depan.
ADVERTISEMENT
Peluang dan strategi Indonesia terhadap Future of Jobs
Seperti yang telah diungkapkan oleh Nezar Patria (2025), Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Indonesia memasuki era Agentic AI di tahun 2025 ini. Cirinya adalah semakin masifnya penggunaan AI dari pengolahan informasi dan data, memberikan saran, hingga mengambil keputusan. Era ini dibangun dari kombinasi Generative AI (Gen AI), machine learning, dan deep learning.
Akan banyak inovasi yang terjadi sebagai peluang dari era ini di dunia kerja dan layanan publik. Inovasi ini dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam upaya menarik investor asing, MNC, maupun penyerapan tenaga kerja. Namun, salah satu tantangan yang akan dihadapi adalah ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan pemahaman cara kerja AI, keamanan data, sampai pada literasi digital.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu contoh langkah strategis dari pemerintah Indonesia, Pusat Pengembangan Kebijakan Ketenagakerjaan (Pusbangjak), Kementerian Ketenagakerjaan RI telah merilis Outlook Ketenagakerjaan Indonesia 2025-2029 dan Indonesia Employment Outlook For Vision 2045. Publikasi ini memberikan gambaran arah ketenagakerjaan dalam mengembangkan sumber daya manusia dan menciptakan daya saing tenaga kerja dalam menghadapi pasar kerja ke depan.
Strategi implementasi yang ditawarkan antara lain: investasi dalam pengembangan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan vokasional yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, mendorong efisiensi dan efektivitas dalam proses kerja melalui inovasi dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas serta memastikan layanan kesehatan yang baik bagi tenaga kerja, juga membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan adopsi teknologi terbaru serta membangun sistem ketenagakerjaan yang adaptif terhadap perubahan global. Harapannya, akan tercipta tenaga kerja yang kompeten, produktif, dan berdaya saing sesuai dengan tren pasar kerja global.
ADVERTISEMENT
Future of Jobs Report 2025 telah menunjukkan bahwa kita tidak akan lepas dari dampak perkembangan teknologi. Perubahan ini tidak akan bisa kita hindari. Oleh karenanya, walau terlihat akan ada keterampilan yang tergantikan oleh teknologi dan bergesernya suatu fungsi pekerjaan, namun peluang kesempatan baru juga di depan mata. Transformasi yang digambarkan dari tren ini menawarkan peluang besar bagi siapa saja yang siap beradaptasi dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja masa depan. Jadi bagaimana, sudah siap untuk perubahan ini?