Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berkelana Denganmu
13 Juli 2024 15:03 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ismi Hayati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari yang cerah untuk menulis tentangmu. Siapa sangka kita bersama lagi setelah artikel "Selamat Berkelana, Tokoh Utama" yang kutulis pada tanggal 1 Oktober 2023 tahun lalu menjadi sebuah artikel yang justru denial isinya. Haha.
ADVERTISEMENT
Setelah kehilangan melenyap, diam-diam harapan datang merayap. Kami bertemu kembali di musim ini, musim kemarau dan juga musim hujan, yang hujannya sederas tawaku. Serta pada langit malam yang nampak sebuah bulan sabit, mirip seperti bentuk bibirmu saat tersenyum sipu.
Kamu memang bukan laki-laki yang baik, terlepas dari segala kekuranganmu, kepribadianmu yang sama sekali tidak perlu diperdebatkan, status sosial yang tak perlu dipermasalahkan, karena kamu tetaplah manusia. Anak dari seorang ibu, adik dari seorang kakak, dan mungkin harapan dari seseorang.
Di atas pundakmu, terdapat jutaan tanggung jawab. Aku tahu laki-laki adalah makhluk sederhana, dan aku setuju. Ketika semua berjalan tidak sesuai rencana, ia akan diam. Namun dibalik diamnya, ada sesuatu luar biasa yang ingin diutarakan. Aku mulai paham, seriuh apa isi kepalamu.
ADVERTISEMENT
Kamu bukan pula makhluk sempurna, dibekali kekurangan sebagaimana mestinya manusia. Tapi tidak apa, kan? Kita cari yang belum tahu, kita cari dan tersesat bersama. Mungkin beberapa jawaban tidak bisa dijumpai dalam waktu dekat, beberapa bahkan tidak ada jawabannnya. Tapi tak apa, kalau sama kamu, cari pikachu pun aku mau.
Besok, lusa, dan seterusnya. Aku masih ingin bertemu kamu, tidak peduli apakah itu kamu dengan baju kemeja merah hitam yang kala itu kita perdebatkan, atau kamu dengan jaket biru dongker yang selalu kukatakan bahwa ketika kamu memakainya maka terlihat tampan.
Aku hanya ingin bertemu saja, sesekali. Menghabiskan waktu dengan merenggut sunyi atau membunuh waktu dengan carut-marut kita perihal hidup yang tak henti mengundang masalah. Kamu bisa menjadi apa saja, menjadi si paling bahagia atau tokoh dengan watak yang butuh bersedih seharian. Denganku, kamu boleh jujur tentang apa pun, juga untuk berujar bahwa sisi manusia komposisinya bukan perihal kuat saja.
Dengan demikian, tak peduli seberapa cocok kita, jika kita menempel terlalu lama tanpa memberi kesempatan untuk saling menjaga jarak, kita akan merasa terkekang dan bosan. Mudah sekali memang untuk merusak suatu hubungan karena kita kesal tidak memiliki cukup privasi dan kebebasan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, mari berhubungan sebagaimana wajarnya. Mari saling menguntungkan, kau mencintaiku, dan aku membalasnya. Kamu boleh datang jika butuh aku, aku pun sebaliknya. Karena menemukan keseimbangan adalah kuncinya. Sisanya, aku hanya ingin terus bersamamu meskipun sesekali harus menjaga jarak. Hingga sampai aku menyadari mengapa harus dirimu, meskipun aku sendiri tidak akan dapat menjawab kenapa.
Lagipula, siapa yang peduli? Asalkan bersamamu, aku ingin terus berlama-lama. Jadi, mari berkelana bersama.