Obat Keluarga: Mahasiwa UNDIP Tanam Toga “Mudah dan Sehat”

Yuliana Istiqomah
Mahasiswa Departemen Akuakultur Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2022 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yuliana Istiqomah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penanaman Tanaman (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Penanaman Tanaman (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Kota Semarang (2022) – Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sangat penting dimiliki setiap keluarga. Keberadaan TOGA diyakini mampu menjadi alternatif cepat penanganan penyakit bagi keluarga terutama kasus penyakit pada anak-anak. Namun, dewasa ini lahan pertaian turut semakin sempit seiring bertambahnya jumlah kepadatan penduduk di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Kota Semarang terkhusus Kelurahan Tlogosari Kulon. Sebagai daerah dengan gaya hidup perkotaan (urban fringe), Kawasan Tlogosari Kulon memiliki kepadatan penduduk dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai pedagang serta memiliki kawasan dengan jumlah pertokoan yang relative banyak.
ADVERTISEMENT
Kehidupan perkotaan yang rumit menyebabkan kurangnya lahan dalam kegiatan pertanian Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu gerakan dengan memberikan bukti pentingnya penanaman TOGA di kawasan tempat tinggal. Dalam mensukseskan kegiatan ini, TIM II KKN UNDIP mengadakan kegiatan penanaman TOGA dengan memanfaatkan barang bekas sebagai wadah penanaman sehingga dapat menjadi model edukasi dan menunjukkan pentingnya memiliki tanaman obat di lingkungan tempat tinggal.
Sebelum memulai kegiatan penanaman, perlu diketahui bahwa menanam TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sendiri masuk ke dalam program Sustainable Development Goals (SDG’s) yang sedang digalakan oleh masyarakat dunia dan tentunya oleh Pemerintah Indonesia. Ringkasnya, SDG’s sendiri memiliki 17 point yang berisi tujuan untuk kesejahteraan bagi masyarakat dunia. Adapun point tujuan dari SDG’s yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
ADVERTISEMENT
Dari point SDG’s ini, TOGA masuk ke dalam tujuan ke-15 yaitu membangun ekositem daratan baik di lahan luas maupun sempit. Dalam aplikasi penanganan di lahan sempit, penanaman berbagai jenis tanaman termasuk TOGA menerapkan konsep urban farming (pertanian perkotaan) dengan ciri khas lahan yang sempit dan penggunaan barang bekas sebagai alternatif media penanaman.
Dalam mensukseskan kegiatan ini, penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang ditanam di Hutan Kota RT/RW 09/09 Kelurahan Tlogosari Kulon dilakukan oleh lima orang mahasiswa Universitas Diponegoro yang berasal dari berbagai fakultas diantaranya oleh Dody Wahyu dari Fakultas Teknik, Abigail Guinevere dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Yuliana Istiqomah dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Danny Shaffan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Sulvy Rahmawati dari Fakultas Sains dan Matematika. Penanaman TOGA ini dilakukan dengan menggabungkan konsep bidang kesehatan / ketepat gunaan manfaat TOGA, tata letak penempatan yang baik, manfaat bagi kesehatan, media edukasi, serta keterlibatan suhu, cuaca, dan kelembaban terhadap jenis tanaman yang akan ditanam. Pelaksanaan penanaman juga mendapat arahan yang baik dari Ibu Martini selaku ketua PKK RT 09.
Pengambilan Bibit Tanaman (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Pada kegiatan penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) juga dibarengi dengan penanaman bibit tanaman yang diambil di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Kalongan, Ungaran Timur, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan pelaksanaan penanaman dimulai pada hari Senin, 25 Juli 2022. Dalam pelaksanaannya, penanaman TOGA ditanam dengan lebih murah yaitu dengan menggunakan karung bekas sebagai salah satu solusi wadah penanaman yang lebih murah. Setelah dilakukan penanaman, TIM II KKN UNDIP turut memantau perkembangan tanaman dengan ikut menyiram tanaman setiap hari.
ADVERTISEMENT
Dari kegiatan ini diharapkan, daerah Tlogosari Kulon dapat memulai melakukan penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dimulai dari satu kawasan RT setempat dan saling mengedukasikan sesame dan dapat menjadikan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang telah dilakukan di Hutan Kota RW 09 Kelurahan Tlogosari Kulon ini sebagai media pembelajaran masyarakat setampat dan dapat dijaga agar bisa dirasakan manfaatnya secara bersama-sama.