Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Sih, Brand Itu Lebih dari Sekadar Logo?
8 Mei 2025 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Iwan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kalau kita dengar kata brand, yang sering terbayang pasti logo keren atau nama produk yang mudah diingat, kan? Tapi sebenarnya, brand itu jauh lebih dari sekadar logo atau nama. Brand adalah “jiwa” dari sebuah produk atau perusahaan yang bikin produk itu beda dan diingat oleh konsumen. Jadi, logo itu cuma salah satu bagian kecil dari keseluruhan brand.
ADVERTISEMENT
Menurut Michael Solomon dalam bukunya Consumer Behavior, perilaku konsumen nggak cuma soal membeli barang, tapi juga bagaimana mereka merasakan dan menilai produk tersebut. Nah, di sinilah peran brand sangat penting karena membentuk persepsi dan emosi konsumen terhadap produk. Jadi, brand itu bukan cuma simbol visual, tapi juga janji dan pengalaman yang dirasakan konsumen saat menggunakan produk tersebut.
Misalnya, coba pikirin merek Nike. Logo centang (swoosh) memang ikonik, tapi yang bikin Nike kuat bukan cuma itu. Filosofi “Just Do It” yang selalu konsisten muncul di iklan dan kampanye mereka memberikan semangat dan motivasi. Ini yang disebut brand personality-karakter yang melekat pada merek dan bikin konsumen merasa terhubung secara emosional (Aaker, 1997). Jadi, saat kita lihat logo Nike, kita nggak cuma ingat sepatu olahraga, tapi juga semangat pantang menyerah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, brand juga mencakup pengalaman konsumen, kualitas produk, layanan, dan komunikasi yang dibangun perusahaan. Contohnya, Wardah yang berhasil membangun citra sebagai brand kosmetik halal dan modern. Mereka nggak cuma menjual produk, tapi juga nilai dan komunitas yang membuat konsumen merasa bangga dan nyaman menggunakan produknya. Ini membuktikan bahwa brand adalah keseluruhan persepsi yang ada di benak konsumen, bukan hanya tampilan luar.
Menurut Kotler dan Keller (2006), brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari elemen-elemen tersebut yang membedakan produk atau jasa dari pesaingnya. Jadi, logo hanyalah salah satu elemen visual dari brand, sementara brand itu sendiri adalah keseluruhan identitas dan reputasi yang dibangun secara konsisten.
Fenomena di era digital juga memperkuat pentingnya brand. Media sosial dan influencer kini jadi alat utama brand untuk membangun hubungan emosional dengan konsumen. Misalnya, kampanye digital yang kreatif dan interaktif bisa membuat konsumen merasa lebih dekat dan loyal terhadap merek.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, brand itu lebih dari sekadar logo atau nama. Brand adalah cerita, janji, dan pengalaman yang bikin produk kamu punya tempat khusus di hati konsumen. Makanya, perusahaan yang paham pentingnya brand management bakal lebih mudah memenangkan hati konsumen dan bertahan di pasar yang semakin kompetitif.