Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
AKIBAT UTANG, Anggaran Pariwisata Dipangkas 60% ,Bupati PURWAKARTA Tetap Beli Mobil Golf
29 Maret 2018 14:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari jagapati wibisono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PURWAKARTA – Pada saat puluhan ribu perangkat desa menjerit akibat penghasilan tetap (Siltap) tidak dibayar, Bupati Purwakarta lebih memilih membeli mobil golf, demi menyambut tamu penting.
ADVERTISEMENT
Satu pengamat menyayangkan kebijakan itu. “Ini menandakan bahwa Pemda tidak bisa memilah-milah, lebih penting mana antara membayar ke perangkat desa yang sudah berkeringat, atau menyambut tamu negara yang tidak jelas kapan datangnya.”
Ketua Komunitas Peduli Purwakarta (KPP) Munawar Cholil menyatakan hal itu, hari ini (28/3) di Purwakarta. “Keuangan Pemda yang salah urus ini, mestinya Bupati bisa tahu mana yang lebih penting, mana yang assesoris,” ujarnya.
Sejauh pengamatan newspurwakarta, sejak mobil golf itu dibeli seharga Rp 270 Juta itu pada Oktober 2017, hingga kini teronggok di kantor Dinas Pemuda, Olah Raga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporabud). Sejak dibeli sampai sekarang belum pernah digunakan untuk kepentingan apapun.
Dua jenis mobil golf itu, satu unit bisa mengangkut delapan penumpang. Sementara satunya hanya bisa enam penumpang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Disporabud Agus Hasan mengakui adanya pembelian dua mobil golf itu. Semula, menurut Agus, dinas tidak ada niat untuk membeli mobil golf.
“Pagu awal, itu Rp 970 juta untuk membeli kendaraan roda empat. Namun tiba-tiba dicoret dialihkan untuk membeli mobil golf untuk menunjang wisata,” katanya.
Tender mobil Golf itu, jelas Agus, dilakukan pada Agustus 2017. Sedangkan mobil datang pada Oktober 2017.”Kita membeli mobil itu juga kalau ada tamu istimewa, seperti Presiden,” katanya.
Agus menambahkan, bahwa akibat Pemda banyak utang, maka anggaran Disporabud dipotong 60%. “Anggaran untuk pariwisata dipotong 60%.”
Sayang Agus enggan menjelaskan utang apa saja yang menyebabkan anggaran pariwisata dipotong sebesar itu.
Berdasarkan data dari DPKAD Purwakarta, utang Pemda sampai akhir 2017 di antaranya; hutang Siltap empat bulan, kepada 10.000 perangkat desa sebesar Rp 36 miliar. Hutang kepada kontraktor sebesar Rp 63 miliar. Hutang kepada ASN yang dipotong tunjangannya selama dua bulan Rp 12 miliar dan utang lain kepada pihak ketiga mencapai Rp 4,3 miliar.(JPW)
ADVERTISEMENT
Live Update