Konten dari Pengguna

Pesantren Miftahul Huda Deklarasi Dukung Rindu

jagapati wibisono
Politikus, pengamat
3 April 2018 13:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari jagapati wibisono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pesantren Miftahul Huda Deklarasi Dukung Rindu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tasikmalaya – Keluarga Besar Pengurus Pesantren Miftahul Huda mendeklarasikan dukungnya kepada paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Rindu (Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum) untuk memenangkan Pilgub Jabar, di Gedung Hamida komplek Pesantren Miftahul Huda, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu sore, 31 Maret 2018.
ADVERTISEMENT
Surat dukungan ditanda-tangani oleh dewan kyai Ponpes Miftahul Huda yang terdiri dari 9 orang kyai. Antara lain, KH. Asep Ahmad Moushul sebagai Pimpinan Umum, KH. Abdul Azis Affandy, Wakil Ketua, dan Sesepuh pesantren KH. Abdul Fatah.
Sebelum deklarasi dibacakan, Pimpinan Umum Ponpes KH. Asep Moushul meminta KH. Abdul Azis untuk membacakan surat deklarasi dukungan tersebut. “Karena kapasitas saya sebagai anggota DPR RI dan bukan timses Rindu, maka saya serahkan kepada KH. Abdul Azis untuk membacakan keputusan tersebut,” kata dia.
KH. Abdul Azis pun membacakan surat dukungan tersebut. Isi surat itu menyebutkan bahwa keluarga besar pesantren Miftahul Huda memerintahkan kepada seluruh simpatisan, alumni baik yang tergabung dalam Hamida (Himpunan Alumni Miftahul Huda), Hawamida (Himpunan Alumni Wanita Miftahul Huda), Resimen santri, dan seluruh cabang pesantren Miftahul Huda di Jabar untuk memenangkan Rindu pada Pilgub 2018.
ADVERTISEMENT
Menurut Abdul Azis, alasan Miftahul Huda memberikan dukungan ini karena pasangan Rindu paling banyak didukung oleh pondok pesantren, progamnya pro rakyat, seperti meningkatkan kesejahteraan petani dan pelayanan bagi warga Jabar.
Selain itu, kalangan kiai banyak yang mendukung Rindu karena keduanya memiliki darah seorang kiai. Menurut dia, pihaknya tidak mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Rindu karena untuk menjaga resistensi. “Ini bukan terlambat, tapi ini hari yang tepat untuk deklarasi ini,” ujar dia.
Menurut Abdul Azis, dengan deklarasi tersebut maka 100 persen keluarga besar pesantren Miftahul Huda memberikan dukungannya kepada pasangan Rindu. “Kami punya alumni 13 ribu dan 1962 cabang ponpes Miftahul Huda di Jawa Barat, semua kami kerahkan untuk memenangkan Rindu,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut dihadiri antara lain oleh cawagub Uu Ruzhanul Ulum Ketua Himpunan Alumni Miftahul Huda (Hamida) H Jaja Abdul Jabar, Ketua Pusat Himpunan Alumni Wanita Miftahul Huda (Hawamida) Hj Daliah Mutiara Affandi.
Ketua Hawamida Pusat Hj Daliah Mutiara Affandi menyatakan, akan terus mengajak kepada semua anggota Hawamida, keluarga simpatisan dan jemaah untuk mendukung Rindu. “Melalui silaturahmi, saya akan menugaskan setiap koordinator untuk kampanye tentang Rindu supaya Rindu ini tidak kalah dari pasangan yang lain,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Ketua Hamida H Jaja Abdul Jabar. “Saya akan perintahkan seluruh pengurus dan koordinator wilayah supaya memenangkan Rindu,” ujar dia.
Dukungan tersebut menghentikan friksi perbedaan pandangan yang diduga terjadi antara KH. Asep Moushul, paman Uu dengan Uu Ruzhanul Ulum. Menurut Kang Uu, sebagai politisi dia sudah biasa bertanding dan sangat memahami persoalan perbedaan pendapat maupun pandangan antara keluarga dan lingkungannya.
ADVERTISEMENT
“Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Mifathul Huda atas deklarasi ini. Saya yakin tambahan dukungan ini akan menambah frekuensi kemenangan Rindu,” kata Kang Uu sambil tersenyum usai menerima dukungan tersebut.
Kang Uu yakin, setelah deklarasi tersebut, keluarga besarnya akan berjuang dengan cara angkat tangan, berdoa dan angkat kaki berjuang melalui silahturahmi. Dukungan tersebut tidak datang dari status keluarga saja, melainkan para kiai, ulama dan gurunya. “Dukungan itu menjadi dukungan yang multidimensi,” ujar dia. (JPW)