Konten dari Pengguna

Peternak Ayam Petelur Keluhkan Infrastruktur Jalan Rusak Kepada Ridwan Kamil

jagapati wibisono
Politikus, pengamat
3 April 2018 23:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari jagapati wibisono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peternak Ayam Petelur Keluhkan Infrastruktur Jalan Rusak Kepada Ridwan Kamil
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kawali – Peternak Ayam Petelur di Ciamis mengeluhkan infrastruktur jalan yang rusak di lokasi peternakan. Jalan rusak itu menghambat distribusi telur dari peternakan ke kota, karena banyak telur yang pecah saat pengiriman berlangsung.
ADVERTISEMENT
Paguyuban Peternak Ayam Petelur Ciamis (P2APC) Kusnadi menyatakan hal tersebut saat peternakannya di Desa Cigembot, Muktisari Kabupaten Ciamis dikunjungi kandidat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Selasan, 3 April 2018.
Menurut dia, ada beberapa kendala dalam pengembangan usaha ayam petelur di Ciamis. Antara lain infrastruktur jalan yang saat ini banyak yang rusak. Rusaknya infrastruktur jalan, menyebabkan telur banyak yang pecah saat pengiriman.
"Jika dari 100 kg telur, jumlah yang pecah mencapai 1 kg, dapat dihitung besarnya kerugian peternak akibat infrastruktur jalan rusak itu, " ungkapnya.
Tak hanya itu, Kusnadi juga mengeluhkan kurangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Ciamis dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap usaha peternakan ayam dan ayam petelur.
ADVERTISEMENT
"Kami ini seolah-olah didiamkan. Selama ini kami belum pernah mendapat bantuan, padahal kami ini sudah berkontribusi dalam pembangunan, dari sisi pemenuhan gizi masyarakat melalui usaha ayam petelur" katanya.
Kusnadi menjelaskan, saat ini paguyuban memiliki 360 anggota yang mengelola usaha ayam petelur dari yang skala terkecil, 500 ekor, hingga yang terbesar 150 ribu ekor. Usaha ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 1.200 orang. Adapun produksi telur dari 1.5 juta ekor ayam menghasilkan rata-rata 40-50 ton telur per hari.
Telur produksi P2APC saat ini didistribusikan ke pasar-pasar di Kabupaten Ciamis dan sebagian wilayah Priangan Timur. "Kami belum mampu memenuhi kebutuhan pasar di seluruh Jawa Barat karena terkendala biaya produksi dan infrastruktur jalan rusak," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Mendengar keluhan peternak, Ridwan Kamil menegaskan bahwa upayanya maju sebagai gubernur adalah untuk membuat perubahan-perubahan yang dibutuhkan masyarakat. Pasangan Rindu (Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum telah menyiapkan beberapa program di sektor peternakan, yakni perternakan yang berkelanjutan.
"Kami akan memastikan, usaha produksi ayam petelur menjadi prioritas begitu pun masalah distribusi tidak akan terhambat lagi karena ke depan infrastruktur jalan harus mulus sampai ke lokasi-lokasi peternakan di desa-desa,” kata Kang Emil sapaan akrab Wali Kota Bandung terbaik 2017 versi Kemendagri ini. (JPW)