news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tukang Jahit di Pasar Jambi Hadapi Sepi Pesanan

Konten Media Partner
2 Mei 2021 20:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tidak banyak pesanan jahit yang masuk di gedung bekas Istana Anak, Pasar, Kota Jambi. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita.id)
zoom-in-whitePerbesar
Tidak banyak pesanan jahit yang masuk di gedung bekas Istana Anak, Pasar, Kota Jambi. (Foto: M Sobar Alfahri/Jambikita.id)
ADVERTISEMENT
Jambikita.id - Tempat para penjahit di gedung bekas Istana Anak, Pasar, Kota Jambi, tampak dilanda suasana sepi, walaupun hari idul fitri tidak lama lagi akan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Tidak banyak orderan yang masuk di sana. Sebagian tukang jahit tampak duduk menunggu pesanan, sembari membenarkan benang jahit. Sebagiannya lagi memanfaatkan ruangan untuk tidur siang.
Seorang penjahit di gedung bekas Istana Anak, Nafriyadi (38 tahun) menyampaikan sejak pandemi COVID-19 melanda, ia menghadapi sepi pesanan, termasuk menjelang idul fitri kali ini.
Dalam satu hari, ada kalanya ia mendapatkan pesanan sebanyak dua kali. Namun, ada kalanya tidak muncul satu pun pesanan jahit.
Padahal, sebelum pandemi COVID-19 melanda, dirinya kebanjiran pesanan menjelang hari idul fitri. Kadang ia menolak sebagian pesanan karena sudah terlalu banyak.
"Ada yang dari bawa mengoper jahitannya ke kami yang ada di lantai atas Istana Anak. Dulu banyak celana dan baju gamis yang dipermak," ujarnya, mengenang masa sebelum pandemi COVID-19, Minggu (2/5).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pilihan belanja secara online atau jarak jauh, tidak terlalu berpengaruh pada sepi pesanan jahit. Ia percaya masyarakat masih meminati pakaian yang dibuat langsung di tempat jahit.
"Mungkin karena minim pemasukan atau gaji untuk membuat pakaian. Apalagi ada PHK, sehingga untuk belanja kurang," lanjutnya.
Sebagian tukang jahit tampak tidur siang, karena sepi pesanan. (Foto: M Sobar Alfahri)
Sayuti (58 tahun) juga merasakan hal yang sama. Sembari membenarkan benang jahit, ia mengatakan dirinya belum mendapatkan pesanan permak pakaian.
Tetapi, dirinya masih bertahan untuk menunggu pesanan jahit. Setidaknya, ada hasil yang dibawa pulang untuk kebutuhan buka puasa.
"Ya saya juga hanya menunggu pesanan permak pakaian. Untuk buka puasa juga. Sebelum COVID-19 ramai pesanan," pungkasnya.
(M Sobar Alfahri)