Konten dari Pengguna

Dua Puluh Ribu yang Bermakna

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership, Founder Akademi Trainer www.KubikLeadership.com. Ia juga pebisnis dan penulis 10 buku di Gramedia dan Mizan. Mentor banyak tokoh
14 Juni 2017 13:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamil Azzaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dua puluh ribu pembawa kebahagiaan (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Dua puluh ribu pembawa kebahagiaan (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Apa yang bisa Anda lakukan dengan uang dua puluh ribu rupiah? Bisakah uang itu membahagiakan orang? Jawaban dari Anda pasti sangat beragam tergantung latar belakang dan pengalaman hidup Anda masing-masing.
ADVERTISEMENT
Saya punya pengalaman menarik dengan uang dua puluh ribu rupiah saat saya pulang dari memberikan training di Bali. Saat perjalanan pulang dari bandara, driver saya mengisi bahan bakar di pom bensin dan kesempatan itu saya gunakan belanja di salah satu swalayan di lokasi POM Bensin. Saya membeli panganan kecil dan minuman untuk disantap di sisa perjalanan.
Saat saya hendak melakukan pembayaran, seorang anak remaja bertanya pada kasir "Mbak, buku ini berapa harganya?" Dengan cepat petugas itu menjawab, "Dua puluh ribu". Anak remaja itu berkata lagi, "Boleh gak buku ini disimpan jangan di jual, saya akan kumpulkan uang nanti kalau sudah punya uang saya beli bukunya." Tentu petugas itu menggelengkan kepala.
ADVERTISEMENT
Tanpa berpikir panjang, saya langsung berkata "Dik,ambil saja bukunya, saya yang mbayarin." Anak itu terdiam menatap saya tanpa berkata apapun. Maka, saya tegaskan lagi, "Bawa pulang bukunya, itu hadiah dari saya." Anak remaja itu kemudian menghampiri saya, menjabat tangan saya, mencium tangan saya berulang-ulang. Tangan saya basah oleh tetesan air matanya.
Dia pun berkata lirih, "Terima kasih, Om. Saya senang membaca buku yang bagus. Saya sering beli buku di tempat ini." Sembari menahan air mata haru yang hendak keluar dari mata, saya tersenyum menatap remaja itu. Saya segera menuju mobil dan membiarkan air mata keluar membasahi pipi. Saya hanya bisa bergumam, "Oh, betapa banyak anak yang ingin maju dan berkembang tapi terkendala tak punya uang."
ADVERTISEMENT
Dua puluh ribu ternyata mampu membahagiakan seorang anak remaja yang senang membaca. Dua puluh ribu ternyata juga bisa membuat mata saya berkaca-kaca. Air mata yang mengalir dari mata saya itu perpaduan antara rasa haru, sedih dan bahagia bercampur menjadi satu kesatuan. Mari belanjakan dua puluh ribu rupiah untuk hal-hal yang bermakna.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
Kubik Leadership (www.kubik.co.id)