Konten dari Pengguna

Sisi Negatif Kesan Pertama

Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership, Founder Akademi Trainer www.KubikLeadership.com. Ia juga pebisnis dan penulis 10 buku di Gramedia dan Mizan. Mentor banyak tokoh
23 Juli 2018 12:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jamil Azzaini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pikiran negatif akan mempersulit kebahagiaan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pikiran negatif akan mempersulit kebahagiaan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sebagian besar Anda mungkin masih ingat pernyataan "kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda". Saya pun pernah mendapat nasehat dari seorang tokoh "perbaiki penampilanmu karena orang menilaimu dari kesan pertama".
ADVERTISEMENT
Namun saya tidak mengikuti nasehat sang tokoh karena bagi saya "lebih baik kesan pertama biasa saja, setelah mengenal lebih jauh semakin terpesona". Anda termasuk yang mana?
Membicarakan hal ini mengingatkan saya kepada sejarah kelam Amerika dalam memilih presiden. Warren G Harding adalah presiden Amerika Serikat ke 29, berkuasa pada tahun 1921-1923. Ada yang menduga ia meninggal karena diracun, ada pula karena stroke dan jatung.
Harding adalah pemuda asal Ohio, ia memulai pencitraannya melalui The Marion Star, koran yang ia beli. Pada 1899, ia terpilih menjadi Senat Negara Bagian Ohio dan kemudian terpilih menjadi anggota Senat Amerika Serikat pada tahun 1914. Karier politiknya terus berlanjut hingga ia terpilih menjadi Presiden Amerikan Serikat ke-29, pada tahun 1921.
ADVERTISEMENT
Apa yang membuatnya terpilih? Menurut Malcolm Gladwell dalam bukunya Blink, Harding terpilih karena ia sangat tampan, berbadan bidang, rambut kecoklatan, dan alis tebal.
Sehingga mengesankan bahwa dia tampak pintar, sehingga orang mengabaikan pertimbangan yang lebih dalam seperti latar belakang pendidikan, jiwa kepemimpinan, dan kemampuan yang ia punya. Selain itu, penampilan Harding yang selalu menarik membuat warga Amerika tergoda memilihnya.
Atas peristiwa ini, apabila ada orang tertipu atas penampilan pertama seseorang sering disebut sebagai Warren Harding error. Berlaku bukan hanya dalam bidang politik tetapi juga bisnis dan kehidupan sehari-hari.
Bisnis bisa hancur bila kita hanya mementingkan kesan pertama. Anda menjadi orang yang sulit dipercaya bila hanya fokus pada kesan pertama.
ADVERTISEMENT
Jangan tertipu dengan penampilan dan pencitraan. Jangan juga menjadi pelaku pencitraan atau yang penting penampilan pertama. Warren Harding adalah tokoh yang telah memberi pelajaran agar kita tidak terbuai dengan kesan pertama dan pencitraan.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
Founder Akademi Trainer