Konten dari Pengguna

Mahasiswa Agen Digitalisasi

Jason S
An Architecture Student at Parahyangan Catholic University
18 Januari 2022 22:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jason S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika sudah beranjak ke masa kuliah, seorang siswa bukan hanya siswa lagi. Ia telah menjadi mahasiswa. Kata “maha” berarti besar, oleh karena itu seorang mahasiswa dianggap lebih dewasa dan tanggung jawabnya lebih besar daripada seorang siswa. Tanggung jawab ini berarti seorang mahasiswa harus lebih dewasa dalam semua hal daripada siswa, contohnya dalam memanfaatkan teknologi. Zaman sekarang adalah zaman yang serba digital, atau biasa disebut dunia digital. Semua hal hampir dapat dilakukan secara digital, seperti berbicara, berpendapat, bertukar pikiran, menulis artikel, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai generasi muda sepatutnya berperan sebagai agen perubahan di dunia digital ini.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi memberikan pengaruh yang sangat besar kepada dunia. Digitalisasi ini juga semakin didorong untuk bertumbuh dengan adanya pandemi. Banyak aspek-aspek dalam sebuah negara sudah terimbas digitalisasi, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya, dan masih banyak lagi. Contohnya seperti pembelajaran jarak jauh, aplikasi Peduli Lindungi, aplikasi belanja online, dan menyebarluaskan video tarian daerah di media sosial. Dalam memberi dan mencari informasi di masa digitalisasi ini, beberapa media pun digunakan, seperti media sosial, Youtube, Zoom, Google Meet, dan masih banyak lagi. Media sosial yang biasa digunakan adalah WhatsApp, LINE, Instagram, Twitter, dan TikTok. Media ini sangat berpengaruh dalam menyebarluaskan informasi dan bertukar pendapat. Jarak yang jauh dapat dipersatukan melalui Zoom ataupun Google Meet. Youtube dapat menjadi sarana bagi orang untuk menyampaikan informasi ataupun menunjukkan sebuah karya. Media-media ini sangat memiliki pengaruh di dunia digital ini.
Dunia serba digital. Sumber : https://images.pexels.com/photos/35550/ipad-tablet-technology-touch.jpg?auto=compress&cs=tinysrgb&dpr=3&h=750&w=1260
zoom-in-whitePerbesar
Dunia serba digital. Sumber : https://images.pexels.com/photos/35550/ipad-tablet-technology-touch.jpg?auto=compress&cs=tinysrgb&dpr=3&h=750&w=1260
Mahasiswa pun tidak luput dari dunia digital ini. Mahasiswa sebagai generasi muda malah menjadi kaum yang cukup sering memanfaatkan digitalisasi. Digitalisasi bagaikan pisau yang bermata dua, dapat dimanfaatkan secara baik ataupun buruk. Media-media ini dapat digunakan mahasiswa untuk mencari informasi untuk pembelajaran, ataupun menyebarkan hoaks dan cyberbully. Dalam memanfaatkan digitalisasi secara baik atau buruk, hal-hal ini bergantung pada mahasiswanya. Para mahasiswa juga harus dapat menyaring informasi yang didapat melalui media, dan ketika menyebarkan sesuatu, harus dipastikan hal tersebut tidak menyakiti perasaan atau tidak merugikan orang lain.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia digital, mahasiswa berperan sebagai agen perubahan. Agen perubahan ini bertugas untuk membawa bibit-bibit perubahan kepada negara. Perubahan ini ditujukan kepada negara agar berkembang menjadi negara yang lebih baik karena generasi muda. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai agen perubahan, seperti alih-alih menyebarkan hoaks di sosial media, mahasiswa dapat menyebarkan informasi positif akan pendidikan Indonesia. Penggunaan media juga dapat menjadi mercusuar harapan bagi kaum didikan lain, bukan untuk melakukan cyberbully. Sebagai agen perubahan, mahasiswa juga dapat menyebarluaskan informasi akan indahnya budaya dan kekayaan alam Indonesia, sehingga dapat mengangkat keindahan Indonesia di kancah internasional. Jika mahasiswa menjalankan tugasnya sebagai agen perubahan, dampaknya dapat memajukan Indonesia menjadi negara yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sangat penting di dunia digital ini. Di dunia digital, jarak yang jauh terasa dekat, dan menyebarkan informasi lebih cepat sampai ke orang-orang. Sebagai agen perubahan, mahasiswa perlu menjadi tokoh-tokoh yang berperan dalam memajukan Indonesia di dunia digital. Dengan mengunggah tarian daerah dan lagu daerah ke Youtube, orang-orang akan semakin tertarik dengan budaya Indonesia. Hal ini dapat membawa turis masuk ke Indonesia dan menambah devisa negara. Dengan semua serba digital, menyebarkan informasi akan lebih cepat, sehingga informasi tersebut dapat direspon dengan cepat juga. Contohnya seperti berita bencana alam. Dengan kecepatan informasi digital, penduduk akan dapat lebih cepat menerima informasi dan dapat mengungsi lebih cepat. Dunia digital ini banyak keuntungannya, dan mahasiswa sebagai agen perubahan harus memanfaatkannya dengan maksimal demi kemajuan negara.
ADVERTISEMENT