Menciptakan Wahana Edukasi Murah Melalui Taman Baca Masyarakat

Jemy Yusak
Founder Rumah Literasi Merdesa- Ketua Homeschooling Merdesa-Tutor PKBM Kendedes Kota Malang-Mahasiswa S1 PGSD Universitas Terbuka
Konten dari Pengguna
9 Maret 2023 6:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jemy Yusak tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan mendongeng di Taman Baca Masyarakat. Foto oleh: Jemy Yusak.
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan mendongeng di Taman Baca Masyarakat. Foto oleh: Jemy Yusak.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini istilah TBM (Taman Baca Masyarakat) sudah mulai dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat baik di perkotaan, pedesaan hingga di daerah pedalaman. Keberadaan Taman Baca Masyarakat sangat identik dengan aktivitas membaca.
ADVERTISEMENT
Taman Baca Masyarakat merupakan sebuah tempat yang menyediakan bahan bacaan dalam bentuk buku, yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat secara individu maupun kelompok.
Pada umumnya taman baca menyediakan berbagai bahan bacaan untuk anak-anak, remaja bahkan dewasa dengan ragam buku seperti cerita rakyat, dongeng, novel, sains, resep memasak, majalah, hingga buku mengenai ekonomi, politik, dan bisnis.
Buku-buku tersebut disediakan sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap sumber informasi dan pengetahuan.
Belajar komputer di TBM, Foto Oleh: Jemy Yusak
Salah satu tujuan masyarakat mendirikan taman baca adalah untuk mendekatkan sumber informasi dan pengetahuan kepada masyarakat dalam bentuk buku, sebab tidak semua masyarakat bisa mendapatkan buku yang berkualitas dengan harga murah.
Terkadang keberadaan lokasi masyarakat terhadap toko buku juga cukup jauh, dengan kondisi tersebut masyarakat berinisiatif membuat sebuah taman baca yang sumber buku-bukunya bisa diperoleh dari membeli maupun donasi dari berbagai pihak seperti masyarakat umum di perkotaan maupun dari lembaga pendonor buku.
ADVERTISEMENT
Bahkan keberadaan taman baca di Indonesia sudah memiliki wadah yang menjembatani para pegiat literasi seperti Pustaka Bergerak Indonesia (PBI) dan Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM).
Setiap taman baca yang tergabung dalam komunitas tersebut akan lebih mudah mendapatkan akses buku yang berkualitas serta dapat berjejaring dengan taman baca yang tersebar di Indonesia.
Ilustrasi anak membaca buku cerita. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Saat ini keberadaan Taman Baca Masyarakat masih didominasi oleh anak-anak sebagai pembaca setia, meski ada juga orang dewasa yang memang memiliki kegemaran membaca.
Hal ini dilatarbelakangi bahwa anak-anak memiliki tingkat rasa ingin tau yang tinggi terhadap hal baru, namun juga memiliki rasa bosan yang cepat apabila aktivitas di taman baca hanya sekadar membaca saja.
Bahkan terkadang pengelola taman baca tidak mengetahui sejauh mana buku yang sudah dibaca benar-benar sudah dipahami oleh anak-anak.
Pengunjung membaca buku di perpustakaan 'Baca Di Tebet', Jakarta, Senin (6/3/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Oleh sebab itu, diperlukan inovasi agar taman baca menjadi tempat yang lebih menyenangkan, misalnya melakukan kegiatan bedah buku dengan cara mempraktikkan isi bacaan yang ada seperti buku resep masakan, buku tentang sains terapan, kegiatan mendongeng, pelatihan komputer, belajar kesenian, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Tentu hal tersebut diharapkan dapat dilakukan dengan cara sederhana dan menyenangkan, serta dilakukan bersama oleh anggota taman baca, yang pokok kegiatannya bersumber dari buku yang tersedia di taman baca.
Sehingga taman baca dapat menjadi sebuah wahana edukasi yang murah bagi masyarakat dan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan literasi di masyarakat.