Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
2 Tempat Bersejarah di Papua Tengah, Ada yang dari Peradaban Kuno
3 Agustus 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak tempat bersejarah di Papua Tengah yang mungkin kebanyakan orang belum ketahui. Salah satu provinsi di Pulau Cendrawasih tersebut merupakan salah satu situs peninggalan sejarah Indonesia yang paling berniilai.
ADVERTISEMENT
Menurut situs resmi Provinsi Papua Tengah, papuatengahprov.go.id, ada delapan kabupaten yang berada dalam jurisdiksi provinsi ini, yaitu Nabire, Mimika, Paniai, Deiyai, Intanjaya, Puncak Jaya, Puncak, dan Dogiyai.
Tempat Bersejarah di Papua Tengah Paling Melegenda
Berikut adalah dua tempat bersejarah di Papua Tengah yang menarik untuk diketahui. Apalagi bagi mereka yang tertarik mendalami sejarah provinsi yang kaya akan warisan budaya dan sejarah ini.
1. Situs Kampung Tua di Nabire
Yang pertama di daftar ini adalah Situs Kampung Tua di Nabire yang disebut dengan situs Kampung Tua Mosandurei, yang merupakan pemukiman di mana beberapa artefak kuno pernah ditemukan.
Di situs tersebut, ditemukan alat batu, keramik Cina dari Dinasti Ming dan Dinasti Ching, manik-manik, gerabah, serta botol dan keramik Eropa. Beberapa artefak ini berasal dari abad ke-16 hingga ke-18.
ADVERTISEMENT
Konon katanya, situs ini dulu dipilih sebagai pemukiman peradaban kuno karena tempatnya dekat dengan sumber air tawar. Selain itu, lokasinya yang strategis karena di atas bukit dan dikelilingi hutan tebu juga melindungi para penduduk lokal dari serangan bajak laut.
2. Bukit Meriam di Nabire
Masih di Nabire, situs bersejarah yang satu ini terkenal karena merupakan tempat di mana meriam peninggalan Jepang dapat ditemukan. Menurut sejarahnya, meriam ini digunakan di Perang Dunia Kedua, sekitaran tahun 1943-1944, sebagai senjata melawan pasukan Sekutu.
Meriamnya cukup canggih, apalagi untuk ukuran senjata pada masa itu. Dioperasikan dengan gas, meriam Jepang ini memakai magazen peluru dan memiliki pendingin udara. Konstruksinya terdiri dari tiga laras yang dipasang berjejer berdampingan dan memuntahkan peluru pemecah perisai berpeledak tinggi.
ADVERTISEMENT
Meriam ini ditemukan pendatang jauh setelah era kemerdekaan, tepatnya di sekitar tahun 1996-1997, yaitu saat pembangunan Jalan Jendral Sudirman sedang berlangsung. Meski demikian, keberadaan meriam ini sebenarnya sudah lama diketahui orang lokal.
Demikian informasi seputar tempat-tempat bersejarah di Papua Tengah. Situs-situs ini merupakan kekayaan budaya dan sejarah negeri yang patut dilestarikan dan terus dipelajari. (PNA)