3 Daya Tarik Hotel Tua di Semarang yang Berdiri Sejak Zaman Hindia Belanda

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
Konten dari Pengguna
4 Oktober 2023 14:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hotel tua di Semarang, sumber: unsplash/CamilleGomeera
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hotel tua di Semarang, sumber: unsplash/CamilleGomeera
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hotel tua di Semarang belakangan ini begitu menarik perhatian masyarakat karena menawarkan sensasi menginap yang tidak biasa. Jika umumnya wisatawan memilih hotel yang modern untuk staycation, maka hotel tua ini menawarkan pengalaman yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, bangunan yang digunakan merupakan peninggalan di zaman Hindia Belanda, sehingga kental dengan nuansa sejarahnya. Lalu, apa saja daya tarik dari hotel ini?

Daya Tarik Hotel Tua di Semarang

Ilustrasi hotel tua di Semarang, sumber: unsplash/MarkusSpiske
Mengutip Instagram @hotelcandibaru, Hotel Candi Baru merupakan hotel tua di Semarang yang berada di Jl. Rinjani No 21, Kelurahan Bendungan, Gajahmungkur, Semarang. Beberapa daya tarik hotel ini di antaranya sebagai berikut.

1. Berusia Hampir 100 Tahun

Hotel Candi Baru memiliki arsitektur yang kuno karena telah dibangun sejak 1919. Awalnya, penginapan ini bernama Hotel Bellave dan dijalankan oleh pengusaha bernama Van Demen Wars.
Sebelum menggunakan nama Candi Baru, hotel ini sempat dikuasai oleh Jepang pada masa Perang Dunia II dan beralih nama menjadi Hotel Sakura. Namun, setelah Peran Dunia II berakhir, hotel yang berusia hampir 100 tahun ini kembali ke tangan pemiliknya lagi.
ADVERTISEMENT

2. Arsitektur Khas Era Kolonial

Jika dilihat dari depan, hotel tua ini memiliki arsitektur yang kental dengan nuansa Eropa. Setiap sudut bangunan ini didominasi oleh warna putih dan jendela dengan jumlah yang banyak.
Segala pernak-pernik di hotel ini masih bernuansa klasik, mulai dari lobi, dinding, lantai, hingga lampu-lampunya. Namun, yang menjadi daya tarik dari hotel ini adalah masih menggunakan bentuk bangunan asli sejak 1919 hingga mendapat predikat sebagai cagar budaya.

3. Didominasi Tamu dari Belanda

Hotel ini mempunyai 21 kamar yang terbagi menjadi dua lantai. Ukuran masing-masing kamar juga bervariasi, mulai dari kamar standar hingga family room yang dilengkapi ruang tamu.
Bahkan tamu yang datang untuk menginap di hotel ini cukup beragam, mulai dari tamu domestik hingga luar negeri. Namun, mayoritas tamu yang datang adalah warga Belanda yang sudab berumur.
ADVERTISEMENT
Tarif menginap di hotel tua di Semarang terjangkau, yakni mulai Rp250.000-Rp650.000. Fasilitas yang tersedia di dalam hotel bernuansa Hindia Belanda ini cukup lengkap, mulai dari restoran, bar, coffee shop, dan lain-lain. (DLA)