Konten dari Pengguna

3 Perbedaan Peak Season dan High Season Saat Liburan

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
12 Oktober 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perbedaan Peak Season dan High Season, Foto Ini Hanya Ilustrasi dan Bukan Tempat Asli, Foto: Unsplash/OsmanRana
zoom-in-whitePerbesar
Perbedaan Peak Season dan High Season, Foto Ini Hanya Ilustrasi dan Bukan Tempat Asli, Foto: Unsplash/OsmanRana
ADVERTISEMENT
Dalam liburan, terdapat istilah peak season dan high season yang menandakan tingkat kepadatan pengunjung. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai perbedaan peak season dan high season saat berlibur.
ADVERTISEMENT
Peak season dan high season bisa disebut sebagai salah satu pola musiman kedatangan wisatawan. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kebijakan wisata dari berbagai tempat yang dikunjungi.
Lebih lengkapnya, yuk simak ulasan perbedaan peak season dan high season di bawah ini!

Perbedaan Peak Season dan High Season di Musim Liburan

Perbedaan Peak Season dan High Season, Foto: Unsplash/DaheeSon
Berikut ini 3 perbedaan peak season dan high season saat berlibur:

1. Waktu

Pada high season, waktunya berkisar saat pertengahan tahun, sementara peak season berada pada akhir hingga awal tahun. High season memiliki puncak pada bulan Agustus.
High season biasanya terjadi saat long weekend, hari besar agama, dan libur sekolah. Sementara peak season merupakan puncak musim liburan di mana terjadi saat akhir tahun hingga awal tahun baru.
ADVERTISEMENT
Disebut peak season karena saat akhir tahun biasanya banyak cuti dan berbagai perayaan hingga pergantian tahun tiba. Hal ini terus berlanjut hingga awal tahun baru.

2. Harga Tiket, Akomodasi, dan Biaya Liburan

Mengutip dari jurnal penelitian yang dimuat dalam situs resmi sttkd.ac.id oleh Br. Sembiring dan Ela Angggraeni (2017), bahwa:
“Peak season adalah musim padat penumpang yang biasanya airlines memberlakukan harga tiket batas atas.”
Pada musim peak season biasanya harga tiket berada di harga tertinggi. Tak hanya tiket dari segi transportasi, biaya hotel, akomodasi, serta tiket masuk tempat wisata juga biasanya mengalami peningkatan.
Hal tersebut tentu berpengaruh pada besarnya biaya liburan yang akan dikeluarkan. Berbeda dengan peak season, harga tiket, akomodasi dan biaya liburan di musim high season tak semahal saat peak season.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, pada high season Anda juga harus menyiapkan dana lebih dibandingkan waktu biasanya.

3. Kepadatan Pengunjung

Saat musim peak season, tingkat kepadatan pengunjung dan keramaian akan berada di puncaknya. Berbagai tempat liburan, wisata dan wahana permainan akan berada di tingkat tertinggi dari segi kepadatan.
Hal inilah yang menyebabkan segala harga di musim ini mengalami kenaikan. Sebaliknya, saat high season tingkat kepadatan pengunjung jauh lebih rendah dibanding peak season. Akan tetapi, pada high season tetap jauh lebih ramai dibandingkan waktu biasa.
Demikianlah ulasan mengenai perbedaan peak season dan high season yang perlu diketahui saat berlibur. Semoga bermanfaat!(you)