Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Jajanan Khas Solo, Dibuat secara Tradisional dan Menggugah Selera
14 Mei 2024 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jajanan khas Solo merupakan bagian penting dari kekayaan kuliner kota yang terkenal dengan kebudayaannya yang kental. Makanan kecil ini tidak hanya menawarkan rasa yang unik dan lezat, tetapi juga dijual dengan harga yang terjangkau, memikat siapa saja yang mencobanya.
ADVERTISEMENT
Banyak dari jajanan ini masih dibuat dengan cara tradisional, yang memberikan kekayaan cita rasa yang tidak bisa ditandingi oleh produksi massal.
Jajanan Khas Solo: Dibuat secara Tradisional, Kaya Rasa
Bagi pengunjung yang ingin menikmati keaslian jajanan khas Solo ini, pasar tradisional dan pinggiran jalan di Kota Solo adalah tempat yang sempurna untuk memulai pencarian kuliner yang menggugah selera.
1. Serabi Notosuman
Serabi Notosuman, terkenal di Solo, mulai dijual oleh Hoo Geng Hok dan Tan Giok Lan sejak tahun 1923. Nama tersebut berasal dari jalan Notosuman di Solo, yang sekarang bernama Jl. Muh Yamin.
Warung ini sudah dijalankan oleh generasi keempat, dengan tetap mempertahankan kualitas dan rasa asli berdasarkan resep turun-temurun.
Dikutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kunci dari kelezatan Serabi Notosuman terletak pada penggunaan beras cendani berkualitas yang ditumbuk sendiri, serta bahan-bahan alami lainnya seperti tepung beras, pandan, gula, santan, garam, dan vanila tanpa pengawet.
ADVERTISEMENT
Serabi ini tersedia di berbagai kedai di Jl. Moh Yamin, termasuk kedai Ny. Lidia dan Ny. Handayani, yang merupakan keturunan dari pendiri Serabi Notosuman.
2. Roti Kompyang
Roti kompyang dikenal dengan bentuk bulat berwarna cokelat dan taburan wijen di atasnya. Penampakannya mirip roti burger, sehingga kadang disebut burger Jawa.
Saat ini, roti kompyang menjadi makanan yang cukup langka. Di Solo, Jawa Tengah, hanya ada satu rumah produksi yang masih membuatnya, yaitu di Kampung Gandekan, Jebres.
Proses pembuatan roti kompyang ini masih mengandalkan metode tradisional, termasuk penggunaan tungku kayu untuk membakar atau mematangkan roti tersebut. Roti ini terbuat dari tepung terigu dan memiliki tekstur kering di luar tetapi empuk di dalam, dengan cita rasa yang unik berkat metode pembakaran tradisional.
ADVERTISEMENT
3. Kue Moho
Kue moho adalah jajanan khas di Solo, yang dikenal juga sebagai kue hwat kwee oleh masyarakat etnis Tionghoa. Kue ini termasuk dalam kategori kue basah yang serupa dengan bolu kukus namun memiliki tekstur yang lebih padat.
Biasanya, kue moho berwarna putih dengan bagian atas berwarna merah atau merah muda. Rasa kue ini mirip dengan kue bakpao, sementara teksturnya yang empuk dan merekah menambah daya tarik.
Pembuatannya masih menggunakan cara tradisional, di mana terigu dan tape dicampur dan dibiarkan selama 12 jam atau satu hari sebelum diberi gula, diuleni, dan dikukus. Kue moho umumnya ditemukan di pasar-pasar tradisional di Kota Solo.
4. Lenjongan
Lenjongan adalah jajanan yang terbuat dari singkong dan meliputi berbagai jenis makanan. Ada blondo, klepon, sawut, jongkong, gatot, getuk, tiwul, cenil, ketan hitam, ketan putih, grontol, dan jadah.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi dari surakarta.go.id, pada saat penyajian, makanan ini disesuaikan dengan pilihan pembeli, kemudian ditaburi dengan parutan kelapa dan gula halus. Pembeli juga dapat memilih untuk menaburkan gula merah cair sesuai dengan selera masing-masing.
Pengalaman mencicipi jajanan khas Solo yang dibuat secara tradisional ini pasti akan dapat memberikan kenangan manis dan keaslian yang menarik bagi semua penikmat kuliner. (CR)