Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
4 Tradisi Natal di Bali, Unik dan Kental Akan Budaya
22 Desember 2024 15:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tradisi Natal di Bali memiliki ciri khas yang menarik dan unik untuk diketahui. Tradisi tersebut tidak terlepas dari sentuhan budaya Hindu Bali yang tak bisa ditemukan di wilayah manapun.
ADVERTISEMENT
Bali memang dikenal dengan keindahan alamnya dan keragaman budaya yang kaya. Toleransi umat beragama juga sangat terlihat saat umat Nasrani merayakan Natal dengan tetap menjaga tradisi yang ada di wilayah ini.
Tradisi Natal di Bali yang Menarik untuk Diketahui
Beberapa tradisi Natal di Bali berikut ini sangat unik, menarik, dan tak lepas dari budaya khas Pulau Dewata yang kental. Seperti memasang penjor serta menggunakan pakaian khas Bali saat merayakan Natal. Inilah beberapa tradisi khasnya.
1. Penjor
Mengutip buku 150++ Tradisi Hari Raya di Dunia, oleh Redaksi Plus+, jika di daerah lain Natal dimeriahkan hiasan pohon Natal, lonceng, lampu hias dan ornamen Natal lainnya, di Bali mempunyai kekhasan pada hiasannya.
Masyarakat Nasrani Bali menghias gereja dan rumah dengan bambu yang dihiasi janur dengan sentuhan ornamen khas Bali yang disebut dengan Penjor.
ADVERTISEMENT
2. Pakaian Adat
Pada saat menghadiri kebaktian atau ibadah umat Kristen, masyarakat Nasrani di Bali juga menggunakan pakaian khas daerahnya. Seperti menggunakan kebaya, selendang, kain kamen, dan destar dengan pakaian bernuansa hitam dan putih.
3. Nyekar Menggunakan Canang
Menjelang Natal, masyarakat Nasrani biasanya melakukan nyekar ke kuburan dengan tidak hanya menyebar bunga di atas makam, melainkan meletakkan canang dan dupa juga. Tradisi tersebut memang mengadopsi dari masyarakat Hindu Bali.
4. Ngejot
Ngejot adalah tradisi saling membagikan makanan kepada sesama. Tradisi ini memiliki simbol kerukunan antar umat beragama.
Pada umumnya, makanan yang disiapkan untuk tradisi ngejot disesuaikan dengan agama masing-masing. Masyarakat memberikan makanan seperti aneka lauk, kue dan buah buahan dalam wadah nampan yang kemudian diantarkan ke tetangga terdekat.
Untuk perayaan Natal, umat Nasrani biasanya mengantarkan makanan berupa ayam panggang, kue manis, babi kecap, telur dan sayur.
ADVERTISEMENT
Tradisi Natal di Bali menawarkan pengalaman yang unik. Perpaduan budaya dan agama yang dianut, dapat menciptakan suasana hari raya Natal yang damai dan penuh dengan makna kebersamaan. (WIN)