Konten dari Pengguna

5 Makanan Khas Tahun Baru dari Berbagai Negara yang Unik

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
25 Desember 2024 9:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Makanan khas Tahun Baru. Foto: Banitsa. Sumber: Unsplash/Lyubina Yoncheva
zoom-in-whitePerbesar
Makanan khas Tahun Baru. Foto: Banitsa. Sumber: Unsplash/Lyubina Yoncheva
ADVERTISEMENT
Merayakan pergantian tahun identik dengan tradisi unik di berbagai negara. Salah satunya adalah menyajikan makanan khas Tahun Baru yang sudah dilakukan dari generasi ke generasi.
ADVERTISEMENT
Menariknya, banyak dari hidangan ini yang melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, atau kemakmuran. Beragam bahan dan cara penyajiannya juga mencerminkan kekayaan budaya dari tiap wilayah.

Makanan Khas Tahun Baru yang Unik dan Makna di Baliknya

Makanan khas Tahun Baru. Foto: Momo. Sumber: Unsplash/charlesdeluvio
Dari Italia hingga Jepang, setiap makanan khas Tahun Baru ini ternyata memiliki cerita yang menarik. Makanan ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga menjadi simbol harapan untuk tahun yang akan datang. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Cotechino e Lenticchie

Cotechino e Lenticchie adalah hidangan tradisional Italia yang disajikan pada malam Tahun Baru. Hidangan ini terdiri dari cotechino—sosis babi khas Italia—yang direbus perlahan, disajikan bersama lentil yang dimasak. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran; bentuk lentil yang menyerupai koin melambangkan kekayaan di tahun mendatang.
ADVERTISEMENT

2. Vasilopita

Dikutip dari olympianfoods.com.au, vasilopita adalah kue tradisional Yunani. Kue ini disajikan pada Tahun Baru, biasanya pada 1 Januari untuk menghormati Santo Basil.
Kue ini sering berisi koin atau benda kecil yang disembunyikan di dalamnya, melambangkan keberuntungan bagi siapa saja yang menemukannya dalam potongan kue mereka. Kue ini biasanya memiliki rasa jeruk dengan tambahan kacang dalam beberapa variasi daerah di Yunani.

3. Banitsa

Banitsa adalah hidangan tradisional Bulgaria berupa pastry berlapis yang diisi campuran keju putih asin (sirene), yogurt, dan telur. Pada malam pergantian tahun, banitsa akan disiapkan dengan menyisipkan jimat keberuntungan, seperti koin atau cabang kecil pohon dogwood yang melambangkan kesehatan dan umur panjang.
Setelah dipanggang, banitsa dipotong sesuai jumlah anggota keluarga. Setiap orang memilih potongan yang diyakini membawa keberuntungan di tahun mendatang.
ADVERTISEMENT

4. Momo

Momo adalah pangsit kukus yang populer dalam masakan Nepal dan Tibet, serta di negara-negara tetangga seperti Bhutan, Bangladesh, dan India. Momo umumnya dianggap melambangkan kebersamaan dan rasa syukur.
Pangsit ini biasanya diisi dengan daging, sayuran, atau keju, dan disajikan dengan saus pendamping yang dikenal sebagai achar, yang dipengaruhi oleh rempah-rempah dan herbal khas Asia Selatan. Momo dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti dikukus, digoreng, atau disajikan dalam sup, seperti pada hidangan jhol momo dan mokthuk.

5. Osechi Ryori

Osechi Ryori adalah hidangan tradisional Jepang yang disajikan selama perayaan Tahun Baru. Setiap hidangan dalam Osechi memiliki makna simbolis, seperti harapan untuk kesehatan, kemakmuran, dan kebahagiaan di tahun yang akan datang.
Hidangan-hidangan ini biasanya disusun dalam kotak bertingkat yang disebut jubako, mirip dengan kotak bento, dan dinikmati bersama keluarga pada hari pertama tahun baru.
ADVERTISEMENT
Merayakan momen pergantian tahun dengan beragam makanan khas Tahun Baru di atas bisa menjadi cara unik untuk membangun harapan untuk tahun depan yang lebih baik. (CR)