Konten dari Pengguna

5 Perbedaan Cendol dan Dawet yang Punya Ciri Khas Masing-Masing

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
26 Juni 2024 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
[Perbedaan Cendol dan Dawet] Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash/GradikaaAggi
zoom-in-whitePerbesar
[Perbedaan Cendol dan Dawet] Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash/GradikaaAggi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang mengira bahwa cendol dan dawet adalah makanan yang sama. Padahal ada beberapa perbedaan cendol dan dawet yang cukup mencolok.
ADVERTISEMENT
Cendol dan dawet umumnya disajikan sebagai minuman dingin yang manis dan segar. Agar tidak tertukar, penting sekali mengetahui perbedaan dari keduanya berdasarkan tekstur hingga sejarahnya.

Perbedaan Cendol dan Dawet

[Perbedaan Cendol dan Dawet] Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash/Alex
Cendol dan dawet merupakan jajanan tradisional Indonesia yang nikmat. Berikut ini beberapa perbedaan cendol dan dawet yang perlu diketahui.

1. Sejarah

Mengutip Gastronomi Indonesia sebagai Identitas Budaya dan Daya Tarik Wisata, Suci Sandi (2023), cendol adalah minuman khas Jawa Barat. Dinamakan cendol karena istilah tersebut berasal dari kata jendol atau benjolan.
Hal ini karena cara membuat cendol harus dicetak memakai saringan khusus yangmenghasilkan cendol berbentuk lonjong seperti benjolan.
Jauh sebelum cendol populer, dawet telah tercatat lebih dulu di dalam Prasasti Taji sejak abad ke-10. Di dalam prasasti tersebut dijelaskan bahwa dawet awalnya berwarna bening dan berasal dari Desa Jebung, Ponorogo.
ADVERTISEMENT
Kuliner tersebut diperkenalkan oleh Raden Fatah, sultan Kerajaan Demak pada abad ke-15, hingga menyebar ke berbagai daerah di Jawa Tengah.

2. Bahan Pembuatan

Cendol hijau berasal dari bahan tepung kacang hijau atau hunkwe, sedangkan dawet berasal dari tepung beras. Agar keduanya bisa berubah menjadi hijau, maka tepung tersebut diberi air daun pandan suji dan pewarna makanan. Selain lebih berwarna, aromanya khas pandan, sehingga membuat cita rasanya semakin lezat.

3. Tekstur

Dilihat dari segi tekstur, cendol terasa lebih kenyal seperti jeli ketika digigit. Sementara itu, tekstur dawet tidak terlalu kenyal, tetapi halus dan lembut. Berdasarkan ketebalannya, cendol dan dawet relatif perbedaannya karena dawet lebih besar.

4. Penyajian

Perbedaan dawet dan cendol yang berikutnya terletak pada cara penyajiannya. Biasanya, cendol ditambah dengan potongan nangka, sedangkan dawet ditambah tape ketan.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari segi warna, cendol hanya berwarna hijau segar. Sementara itu, dawet memiliki warna yang cukup beragam, mulai dari hitam, ungu, dan merah muda.

5. Proses Penyajian

Proses pembuatan cendol dan dawet berbeda. Dalam membuat cendol, ada mesin pencetak khusus yang dilengkapi tutup penekan. Hal ini membuat ukuran makanan tersebut lebih panjang dibanding dawet.
Sementara itu, proses pembuatan dawet lebih sederhana karena dicetak memakai saringan berongga yang digoyang-goyangkan.
Beragam perbedaan cendol dan dawet yang dijelaskan di atas bisa dijadikan pertimbangan dalam membeli kuliner tradisional. Masing-masing memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi rasa, tekstur, dan lainnya. (DLA)