Konten dari Pengguna

6 Festival di Jepang yang Menarik untuk Wisatawan

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
15 Oktober 2022 15:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Festival di Jepang. Foto: Unsplash/Zoo Monkey.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Festival di Jepang. Foto: Unsplash/Zoo Monkey.
ADVERTISEMENT
Sedang merencanakan liburan ke Jepang? Yuk, ketahui dulu beberapa festival di Jepang agar kalian dapat merencanakan liburan sesuai dengan tanggal festival tersebut diadakan.
ADVERTISEMENT
Jepang adalah sebuah negara yang terkenal dengan budayanya, termasuk festival. Festival tersebut bukan semata-mata untuk mengundang orang banyak, melainkan terdapat makna dan tujuan tertentu.
Apabila kalian ingin menonton festival di Jepang, rencanakan liburan kalian berdekatan dengan tanggal-tanggal di bawah ini untuk merasakan euforia festival tersebut.

Festival di Jepang yang Menarik untuk Wisatawan

Ilustrasi Festival di Jepang. Foto: Unsplash/Andre Benz.
Dikutip dari buku 85 Best Spots in Japan, oleh Maria Fransiska Merinda (2016: 139), berikut ini adalah beberapa festival di Jepang yang menarik untuk wisatawan:

1. Festival Kamakura

Festival Kamakura merupakan festival yang diadakan untuk menghormati Dewa Air di daerah Tohoku. Biasanya diadakan pada pertengahan Februari.
Ratusan rumah igloo dibangun untuk menyambut Festival Kamakura. Rumah igloo yang berbentuk kubah ini terbuat dari es. Anak-anak dan orangtua duduk di dalam igloo sambil menyalakan lilin dan makan kue mochi. Walaupun terbuat dari es, suhu di dalam igloo cukup hangat.
ADVERTISEMENT

2. Hinamatsuri

Hinamatsuri adalah perayaan yang diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan. Perayaan ini diadakan di rumah-rumah pada setiap tanggal 3 Maret.
Hanya keluarga yang memiliki anak perempuan yang merayakan Hinamatsuri. Keluarga tersebut memajang boneka yang disebut hinaningyo atau boneka festival. Anak-anak membantu orangtua mengeluarkan boneka dari kotak penyimpanan untuk dipajang sebelum hari perayaan tiba.
Satu set boneka terdiri atas boneka kaisar, permaisuri, putri, dayang-dayang, dan pemusik. Boneka-boneka tersebut mengenakan kimono gaya zaman Heian dan menggambarkan upacara perkawinan tradisional
Sehari sesudah Hinamatsuri boneka harus segera disimpan karena dipercaya sudah menyerap roh-roh jahat dan nasib sial. Kalau sudah disimpan di wadah tertutup, energi negatif itu tidak bisa ditransfer kepada anak-anak perempuan di keluarga tersebut.
ADVERTISEMENT

3. Festival Takayama

Takayama adalah kota kecil di prefektur Gifu, wilayah Chubu, Jepang. Festival ini dilaksanakan di Kota Takayama pada musim gugur dan musim semi.
Festival Takayama pertama kali diadakan pada abad ke-16. Pada festival tersebut warga Takayama mengusung replika kuil. Replika berwarna mencolok tersebut dibuat oleh penduduk asli Takayama. Biasanya didominasi warna merah dan emas.
Sekitar 1.000 orang mengusung kuil tersebut dan mengadakan pawai di Takayama. Selain pawai, keunikan Festival Takayama adalah lampu-lampu dalam replika kuil akan menyala perlahan-lahan pada malam hari dan menerangi Kota Takayama.

4. Hanami

Hanami merupakan salah satu tradisi di Jepang untuk menikmati musim semi. Pada musim semi bunga-bunga sakura bermekaran dan terlihat semarak. Bunga sakura yang bermekaran merupakan lambang kebahagiaan bagi orang Jepang.
ADVERTISEMENT
Warga Jepang akan melakukan tradisi hanami saat bunga-bunga sakura sudah bermekaran semua. Biasanya mereka berpiknik dan menggelar tikar di bawah pohon sakura yang sedang mekar. Bunga sakura biasanya hanya mekar sekitar 7-10 hari.
Masa-masa bunga sakura mekar adalah sekitar akhir Maret sampai awal April, kecuali di Hokkaido yang baru mulai mekar pada bulan Mei.

5. Gion Matsuri

Salah satu festival terbesar di Kyoto adalah Gion Matsuri, yang pertama kali diadakan pada tahun 970. Acara ini diadakan setahun sekali, biasanya selama bulan Juli.
Acara Gion Matsuri diadakan untuk menenangkan arwah orang yang meninggal karena wabah penyakit pada zaman dahulu. Menurut sejarah, tahun 869 terjadi wabah penyakit menular di Jepang yang mengakibatkan banyak orang meninggal.
ADVERTISEMENT

6. Festival Sumidagawa Hanabi

Festival kembang api ini diadakan pada pekan keempat bulan Juli, tepatnya pada hari Sabtu. Sejarah Festival Sumidagawa Hanabi berawal dari wabah kolera pada tahun 1732 yang menyerang penduduk Ryogoku. Ryogoku adalah nama untuk kawasan tepian Sungai Sumidagawa saat ini.
Itulah tadi beberapa festival di Jepang yang dapat kalian nikmati sebagai wisatawan.