Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Apa Bahasa Bali Selamat Hari Nyepi? Ini Jawabannya
8 Maret 2024 12:25 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mengucapkan Selamat Hari Nyepi dengan bahasa Bali akan terasa lebih personal. Namun, apa bahasa Bali selamat hari Nyepi? Anda bisa menemukan jawabannya di artikel ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Hari Raya Nyepi, Ciwa-Buddha Bhinneka Tunggal Ika oleh I Gusti Bagus Sugriwa pada 2008, pada Hari Nyepi, seluruh umat Hindu Bali melaksanakan Catur Brata Penyepian untuk merayakan Tahun Baru Saka.
Tahun ini, Hari Nyepi jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. Lantas, sudahkah Anda menyiapkan ucapan Selamat Hari Nyepi? Anda bisa menggunakan bahasa Bali agar lebih spesial. Adapun apa bahasa Bali selamat hari Nyepi akan dibagikan di bawah ini.
Apa Bahasa Bali Selamat Hari Nyepi?
Hari raya Nyepi adalah hari suci umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka. Semetara itu, berdasarkan data yang mengutip denpasarkota.go.id, Bali adalah provinsi dengan jumlah penduduk beragama Hindu terbanyak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada 2021, jumlah penduduk beragama Hindu di Bali adalah 86,8 persen dari total penduduk Bali. Sehingga, mengucapkan selamat hari Nyepi dalam bahasa Bali akan terasa lebih mengesankan.
Apa bahasa Bali selamat Nyepi? Merujuk pada Kamus Bahasa Bali-Indonesia Kemdikbud, Anda bisa mengucapkan "rahajeng rahina Nyepi" atau "rahajeng Nyepi", di mana "rahajeng" berarti "selamat" dan "rahina" artinya "hari".
Sementara itu, kata "nyepi" sendiri memiliki makna "sunyi" atau "sepi". Penamaan hari raya Nyepi merujuk pada aktivitas yang dilakukan umat Hindu pada hari raya tersebut, yaitu menyendiri dan tak melakukan kegiatan apa pun.
Ucapan Selamat Hari Nyepi dalam Bahasa Bali
Ucapan selamat hari raya Nyepi umumnya disertai dengan harapan dan doa. Berikut ini deretan ucapan selamat hari Nyepi yang disadur dari sumertakaja.denpasarkota.go.id, Instagram @denpasarkota.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Makna Hari Raya Nyepi
Hari raya Nyepi adalah salah satu hari raya besar keagamaan bagi umat Hindu di Indonesia. Hari raya ini dilaksanakan untuk menyambut tahun baru Saka pada penanggalan Apisan Sasih Kedasa, sehari setelah Tilem.
Mengutip dari artikel ilmiah Makna Hari Raya Nyepi sebagai Peningkatan Spiritual terbitan IAHN Tampung Penyang Palangka Raya pada 2021, secara etimologi kata "Nyepi" artinya "sunyi". Sehingga, perayaan hari raya Nyepi diperingati dengan sepi atau hening.
Tujuan dilaksanakannya hari raya Nyepi dijelaskan dalam Catur Brata, secara sederhana untuk menyambut Tahun Baru Saka yang dilandasi dengan kesucian lahir batin serta hubungan harmonis antara manusia dengan Shang Hyang Widhi, manusia dengan sesama makhluk ciptaannya, dan manusia dengan lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Saat hari raya Nyepi, umat Hindu dianjurkan melakukan pengekangan atau menahan diri (tapa), dapat melakukan pantang (brata), melakukan pemujaan dan mengucapkan doa suci sesuai sikap mulia dalam kesusilaan (yoga), serta melakukan renungan yang mendalam dan bermeditasi (samadhi).
Rangkaian Acara Hari Raya Nyepi
Rangkaian acara hari raya Nyepi dilakukan sejak beberapa hari sebelum hari raya Nyepi berlangsung, yaitu dimulai dengan Melasti dan diakhiri dengan Ngembak Geni. Merangkum dari itats.ac.id, berikut ini rangkaian acara hari raya Nyepi:
1. Melasti
Melasti adalah ritual yang dilakukan tiga hari menjelang hari raya Nyepi. Tujuan dari Melasti adalah untuk membersihkan semua hal yang dimiliki, umumnya benda-benda yang disakralkan, ke laut, sungai, danau, atau sumber mata air lainnya.
ADVERTISEMENT
2. Tawur Kesanga
Ritual selanjutnya adalah Tawur Kesanga yang dilakukan sehari sebelum Nyepi. Tujuan dari ritual ini adalah untuk menyusicakan dari unsur-unsur jahat dalam diri manusia. Pada hari ini, Umat Hindu memberikan caru atau sesajian kepada para bhuta.
3. Pengerupukan
Setelah Tawur Kesanga, umat Hindu melakukan Pengerupukan, yaitu dengan menaburkan nasi tawur, mengobor-obori rumah dan pekarangan, menyemburi rumah dengan mesiu, serta memukul benda-benda agar gaduh. Ritual Pengerupukan bertujuan untuk mengusir bhuta kala dari lingkungan rumah.
Pada acara ini, umat Hindu Bali memeriahkan dengan ogoh-ogoh sebagai perwujudan bhuta kala. Ogoh-ogoh tersebut diarak dan dibakar.
4. Nyepi
Nyepi adalah puncak perayaan hari raya ini. Umat Hindu akan berdiam diri di dalam rumah selama 24 jam, mulai dari terbitnya matahari hingga matahari terbit di keesokan harinya. Saat Nyepi, umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian.
ADVERTISEMENT
5. Ngembak Geni
Terakhir, Ngembak Geni, yaitu rangkaian yang menandakan berakhirnya masa penyepian. Masyarakat Hindu sudah dapat beraktivitas kembali seperti sebelumnya.
Umumnya, umat Hindu akan mengunjungi tetangga, rekan, dan keluarga untuk saling memaafkan dan mengucapkan syukur satu sama lain.
(NSF)