Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Arti Low Season dan Perbedaannya dengan High Season
9 Mei 2023 11:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi low season bulan apa. Sumber: JalalKelink/unplash.com.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gzydsdj0mqkyz3we3hnb4esm.png)
ADVERTISEMENT
Low season bulan apa? Low season dan kebalikannya, yaitu high season, sering disebutkan dalam industri pariwisata . Perhotelan dan transportasi merupakan bidang yang paling terdampak.
ADVERTISEMENT
Banyak keputusan dalam dunia perhotelan dan transportasi yang didasarkan pada kedua season tersebut. Wisatawan juga bisa menggunakan 2 season tersebut sebagai dasar untuk merencanakan liburan.
High Season dan Low Season Bulan Apa?
Dikutip dari The Sage International Encyclopedia of Travel and Tourism Volume 1, Linda L. Lowry (2016), industri pariwisata bersifat musiman. Permintaan sangat bervariasi sepanjang tahun sehingga penetapan harganya tergantung pada 3 musim kepariwisataan.
1. Low Season
Low season merupakan waktu ketika permintaan sangat rendah. Pada musim ini tingkat okupansi hotel ada pada titik terendah. Tiket pesawat dan kereta api sisa banyak. Berbagai promosi dan diskon ditawarkan untuk mengejar target omset.
Low season di Indonesia biasanya dihubungkan dengan bulan-bulan efektif sekolah dan musim penghujan. Bulan-bulan efektif sekolah umumnya pada pertengahan Januari hingga Juni serta September hingga awal Desember.
ADVERTISEMENT
Wisatawan yang memiliki sisa cuti atau tidak memiliki kegiatan rutin bisa memanfaatkan low season untuk menghemat biaya liburan . Namun biasanya, pada low season tidak semua atraksi wisata dibuka atau ditampilkan.
2. High Season
High Season kebalikannya, yaitu ketika permintaan sangat tinggi hingga membuat pelaku wisata kewalahan.
High season berada di masa liburan sekolah dan hari raya. Belakangan ada perkembangan yang baik di dunia pariwisata setelah pandemi, yaitu high season terjadi setiap tanggal merah, utamanya long weekend, tidak perlu menunggu liburan sekolah dan hari raya.
Pada masa ini, semua atraksi wisata dibuka untuk memeriahkan suasana. Bahkan seringkali ada tambahan event dengan tema-tema yang bersaing.
3. Shoulder Season
Shoulder season merupakan istilah yang tidak dikenal di Indonesia. Ini merupakan masa transisi antara 2 season di atas. Sebenarnya shoulder season merupakan musim yang baik untuk liburan.
ADVERTISEMENT
Pada masa peralihan dari high ke low season, sebagian besar atraksi wisata masih dibuka tapi harga sudah mulai turun.Pada masa peralihan low ke high season sebagian besar atraksi sudah dimulai untuk promosi tapi harga-harga belum mencapai puncaknya.
Yang perlu diperhatikan pada pergantian musim-musim kepariwisataan di Indonesia adalah bahwa puncak tertinggi dalam high season di Indonesia adalah Lebaran, dimana tanggalnya selalu berbeda atau maju tiap tahun.
Itulah tentang low season bulan apa dan perbedaannya dengan high season yang perlu dipahami jika ingin liburan yang lebih hemat. (lus)