Candi Selogriyo, Destinasi Wisata Sejarah dan Budaya di Magelang

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
Konten dari Pengguna
13 April 2024 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Candi Selogriyo Magelang. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Budi Puspa Wijaya.
zoom-in-whitePerbesar
Candi Selogriyo Magelang. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Budi Puspa Wijaya.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Candi Selogriyo merupakan salah atau destinasi wisata wisata sejarah dan budaya yang populer di Kota Magelang, Jawa Tengah. Di tempat ini, pengunjung bisa menyaksikan keindahan bangunan candi dari abad ke 8 Masehi.
ADVERTISEMENT
Diperkirakan pembangunan candi ini bersamaan dengan Candi Gedong Songo dan Candi Dieng. Menurut sejarah, candi yang ada di Magelang ini ditemukan orang warga berkebangsaan Belanda bernama Van Erp pada tahun 1955-1957.

Sekilas tentang Candi Selogriyo

Candi Selogriyo Magelang. Sumber: Unsplash/ RIfky Zulfa.
Candi Selogriyo dikenal sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya di Magelang. Di tempat ini, pengunjung bisa menyaksikan bangunan peninggalan pada masa kejayaan Hindu pada tahun 8 Masehi.
Candi peninggalan purbakala ini diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Hindu. Candi yang disebut sebagai peninggalan Wangsa Sanjaya itu, memiliki luas area yang berada di puncak bukit sekitar 300 meter persegi dengan ketinggian 700 mdpl.
Sedangkan dari pintu gerbang hingga puncak, luas tanahnya sekitar 1.195 meter persegi. Candi yang menghadap ke timur ini memiliki empat sisi bangunan. Pada masing-masing bangunan, terdapat lima relung arca-arca perwujudan dewa.
ADVERTISEMENT
Arca-arca tersebut adalah Ganesa yang terletak di dinding barat, Durga Mahisasuramardini di dinding utara, Agastya di dinding selatan, serta Nandiswara dan Mahakala di dinding timur. Keistimewaan Candi Selogriyo adalah kemuncaknya yang disebut amalaka berbentuk sebuah keben.
Pada bulan Desember 1998, candi ini sempat hancur karena bukit tempat bangunan tersebut berdiri mengalami longsor. Kemudian dilakukan proses rekonstruksi pada tahun 2005.
Saat ini bangunan candi dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya di Magelang. Bahkan di pelataran candi ini, kerap diadakan pementasan kebudayaan Jawa.
Biasanya, dilakukan pada setiap kalender Jawa, seperti malam Jumat Kliwon, malam suro, hingga malam Selasa Kliwon. Pementasan kebudayaan Jawa yang biasa ditampilkan adalah tarian dan metode pengobatan tradisional Jawa.
ADVERTISEMENT

Lokasi, Harga Tiket Masuk, dan Jam buka Candi Selogriyo

Candi Selogriyo Magelang. Foto hanya ilustrasi, bukan gambar sebenarnya. Sumber: Unsplash/ Yudiono Putranto.
Dikutip dari situs desakembangkuning.magelangkab.go.id, destinasi wisata ini berada di Lereng Gunung Sumbing, dibawah Bukit Giyanti dan Bukit Condong. Tepatnya di Dusun Campurejo, Desa Kembang Kuning Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Untuk bisa masuk ke tempat ini, pengunjung tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Hal ini karena harga tiket masuk sangat terjangkau, yakni Rp5.000 untuk wisatawan domestik dan Rp25.000 untuk wisatawan mancanegara.
Sementara itu, candi ini bisa dikunjungi setiap hari, yakni mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Sebaiknya datang saat pagi hari, saat udara masih segar dan suasananya masih tenang.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya, Candi Selogriyo juga menjadi tempat yang cocok untuk healing. Karena suasana di kawasan ini sangat tenang serta jauh dari hiruk pikuk kota. (IND)