Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara ke Jam Gadang dengan Transportasi Umum
12 Agustus 2022 23:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berlibur ke Sumatera Barat kurang lengkap rasanya jika tidak berkunjung ke wisata ikonik Jam Gadang yang berada di kota Bukittinggi. Lalu, bagaimana cara ke Jam Gadang menggunakan transportasi umum? Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
ADVERTISEMENT
Cara ke Jam Gadang
Jika Anda menggunakan jasa agen perjalanan wisata, tentu tak perlu bingung mengenai cara ke Jam Gadang karena akan diantar sesuai tempat-tempat yang sudah ditentukan. Namun jika Anda ingin berwisata ala backpacker, tentu akan bingung untuk menaiki transportasi umum mana yang digunakan untuk ke Bukittinggi.
Inilah cara ke Jam Gadang Bukittinggi menggunakan transportasi umum berikut ini sebagai panduan perjalanan:
1. Berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM)
Jika Anda ingin langsung ke Jam Gadang Bukittinggi dari bandara yang berada di Kota Padang, Anda bisa naik travel dari Bandara yang menuju ke Bukittinggi dan sebutkan tujuan Anda maka akan langsung diantar ke Jam Gadang. Sebab dari bandara, tidak ada bus langsung yang mengantar ke Bukittinggi.
2. Berangkat dari Kota Padang
Apabila Anda sudah berada di kota Padang, Anda bisa menaiki Mini Bus dengan menunggunya di halte depan kampus UNP (Ulak Karang) dan memastikan bus yang Anda naiki adalah tujuan kota Bukittinggi . Lalu, Anda turun di Terminal/Pasar Aur Kuning Bukittinggi dan naik ojek/taksi online ke Jam Gadang atau angkot no 13 dengan tujuan Jam Gadang.
ADVERTISEMENT
3. Berangkat dari Kota Pekanbaru
Anda naik bus NPM, ANS, atau bisa juga menggunakan travel untuk menuju kota Bukittinggi dari Pekanbaru. Kemudian, Anda turun di Terminal/Pasar Aur Kuning Bukittinggi dan naik ojek/taksi online ke Jam Gadang atau angkot no 13 dengan tujuan Jam Gadang.
Sejarah Jam Gadang
Berdasarkan situs www.bukittinggikota.go.id, Jam Gadang merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur Fort de Kock (Kota Bukittinggi) pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926 dan menara jam ini didesain oleh Yazid Rajo Mangkuto. Sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada masa itu berusia 6 tahun.
Pembangunan Jam Gadang menghabiskan biaya sekitar 3.000 Gulden, biaya yang tergolong sangat besar masa itu sehingga menjadi pusat perhatian semua orang. Hal itulah yang menyebabkan Jam Gadang dijadikan sebagai penanda serta titik nol Kota Bukittinggi.
ADVERTISEMENT
Keunikan Jam Gadang
Berdasarkan situs indonesiakaya.com, sejak didirikan, menara jam ini telah mengalami tiga kali perubahan desain atapnya. Awal dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda, atap pada Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya.
Setelah itu pada masa pendudukan Jepang diubah menjadi bentuk pagoda. Terakhir setelah Indonesia merdeka hingga saat ini, atap pada Jam Gadang diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang.
Uniknya, seluruh angka jam dibuat menggunakan sistem penomoran Romawi, akan tetapi angka empat ditulis dengan cara diluar kelaziman, yaitu dengan empat huruf ‘I’ (IIII) dan bukan dengan tulisan ‘IV’.
Nah, Anda sudah mengetahui seluk beluk Gadang serta cara ke Jam Gadang Bukittinggi menggunakan transportasi umum. Tinggal mengunjunginya secara langsung dan jangan lupa sekaligus berwisata kuliner di Bukittinggi, ya.(DYAN)
ADVERTISEMENT