Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Jalur Pantura adalah Ruas Jalan Penghubung Provinsi, Ini Fakta Selengkapnya
26 Maret 2025 14:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pulang ke kampung halaman dalam menyambut Lebaran menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat. Agar mudik berjalan dengan lancar, jalur Pantura adalah satu alternatif yang bisa diandalkan bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Revolusi Transportasi, Bambang Susantono (2014:52), mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi dianggap lebih praktis. Sebab itulah banyak masyarakat Indonesia yang memilih untuk mudik dengan kendaraan sendiri dibanding transportasi umum.
Jalur Pantura adalah Jalan untuk Pemudik
Pemudik yang menggunakan mobil atau motor kerap memilih jalur yang nyaman untuk dilalui. Jalur Pantura adalah satu solusi yang bisa dipilih sebagai ruas jalan menuju kampung halaman bagi yang rumahnya di kawasan Pulau Jawa.
Pantura adalah singkatan dari pantai utara. Maksud dari jalur Pantura yaitu ruas jalan yang sejajar dengan garis pantai yang ada di Pulau Jawa bagian Utara.
Awalnya jalan ini dibangun sekitar tahun 1808 yang membentang dari Anyer ke Panarukan. Pada saat itu jalur dibuat dengan tujuan sebagai pertahanan Pulau Jawa dari serbuan Inggris. Namun, seiring berjalannya waktu jalur Pantura berkembang dan saat ini berfungsi aktif sebagai jalan lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Jalur yang ada di bagian utara Pulau Jawa ini menghubungkan beberapa provinsi yang ada di Jawa. Provinsi yang dimaksud antara lain Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Jalan yang sering dijadikan sebagai jalur utama untuk mudik menyambut Lebaran ini memiliki jarak sepanjang 1.316 kilometer. Jalur yang membentang dari kawasan barat ke timur di bagian utara Pulau Jawa ini dimulai dari Merak yang ada di Banten hingga ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Ruas jalan pantai utara ini juga berfungsi arteri dengan tingkat volume lalu lintas yang tinggi. Terutama saat menjelang hari raya Idulfitri, jalur pantai utara akan dibanjiri kendaraan yang mayoritas datang dari barat menuju timur.
Tingkat lalu lintasnya yang sangat tinggi sehingga jalur pesisir pantai utara ini sudah berkembang dan kini didukung dengan perangkat CCTV. Tujuannya ditambahkan fasilitas ini supaya arus lalu lintas bisa tetap terpantau secara daring bagi para pemudik.
ADVERTISEMENT
Dengan bantuan pemantauan lalu lintas secara daring, pemudik bisa mengetahui jalur yang sebaiknya diambil untuk menghindari terjebak dalam kemacetan. Selain itu, pemudik menjadi lebih aman dan nyaman selama melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman.
Tak hanya bagi kendaraan mobil atau motor untuk mudik, di luar momen Lebaran jalur ini juga ramai dilalui kendaraan besar dan angkutan berat jenis truk. Angkutan besar yang melintas di sepanjang jalan ini bertujuan untuk mendistribusikan barang.
Jalur Pantura adalah jalan yang bisa dipilih bagi pemudik yang menggunakan kendaraan beroda dua atau empat. Banyaknya angkutan besar yang melintas jalur ini sehingga pemudik perlu berhati-hati saat berkendara. (NIS)
ADVERTISEMENT