Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Jembatan Callender Hamilton yang Bisa Dibongkar Pasang di Pulau Jawa
7 Maret 2024 21:07 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jembatan Hamilton merupakan jembatan yang memiliki rangka baja dan di atasnya ada semacam rangkaian atap. Biasanya jembatan jenis ini banyak tersebar di Pulau Jawa. Dan juga jembatan ini sering kali menghubungkan berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari 3 Jembatan Callender Hamilton Siap Beroperasi di Januari 2024, oleh KPBU, dalam situs kpbu.kemenkeu.go.id, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan jembatan dengan tipe CH merupakan bagian dari program peremajaan jembatan-jembatan di Pulau Jawa.
Karena umur layanannya telah melebihi 40 tahun dan akan melancarkan mobilitas angkutan barang, orang, logistik, serta menekan biaya transportasi, khususnya di Banten. Kehadiran Jembatan Callender Hamilton juga diharapkan dapat meningkatkan akses menuju kawasan pariwisata.
Jembatan Callender Hamilton di Indonesia
Akhir-akhir ini, Jembatan Callender Hamilton menjadi populer kembali. Pasalnya, Pemerintah Indonesia sedang berusaha merevitalisasi sejumlah jembatan yang ada di Pulau Jawa. Berbagai jembatan telah dan akan dibenahi, mulai dari Jawa Timur hingga ke Banten.
Jembatan-jembatan yang akan dan telah dibenahi tersebut merupakan jenis dari Jembatan Callender Hamilton atau biasanya disingkat jembatan CH. Jembatan ini menghabiskan biaya sekitar triliunan rupiah. Meski begitu, revitalisasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa mobilitas masyarakat sekitar bisa terus berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
Dalam peresmian tiga jembatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Presiden Jokowi mengatakan, "Kita harapkan dengan jembatan baru ini mobilitas barang, mobilitas orang, akan semakin terjamin keamanan dan kecepatannya,". Maka dari itu pembangunan jembatan ini sangat penting.
Mengutip dari VFM, Rekonstruksi Jembatan Ch, Tingkatkan Konektivitas Antar Wilayah, Volume 4 Edisi 1, Juni 2023, dalam situs pembiayaan.pu.go.id, Jembatan CH yang direkonstruksi melalui skema KPBU ini akan membawa dampak yang positif bagi masyarakat karena dapat menghidupkan aktivitas ekonomi dan juga menghubungkan (konektivitas) antar wilayah.
Kementerian PUPR terus mendorong inovasi pembiayaan alternatif, salah satunya caranya yaitu melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Hal ini ditujukan sebagai upaya dalam menjawab tantangan anggaran dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Skema KPBU ini salah satunya diterapkan pada proyek penggantian atau duplikasi Jembatan Callender Hamilton (CH) di Pulau Jawa. Adapun dikatakan pula dalam redaksi VFM ini, bahwa PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) meraih kontrak kerja sama untuk proyek penggantian dan duplikasi jembatan Callender Hamilton. [CH) di Jawa.
BUKK ini melalui anak usaha PT Baja Titian Utama telah menandatangani perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan nilai investasi sebesar Rp2.19 triliun.
PT Bukaka Teknik Utama Tbk sendiri melaksanakan proyek jembatan ini pada 37 lokasi jembatan yang tersebar di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah dengan perjanjian berjangka waktu sampai 12 tahun. Jangka waktu ini terdiri dari dua tahun masa konstruksi dan sepuluh tahun masa layanan.
ADVERTISEMENT
Menurut President Director PT Baja Titian Utama, Budi Hartono, beliau mengatakan bahwa tantangan terberat pada proses konstruksi jembatan CH ini yaitu pada Manajemen Konstruksi. Hal tersebut menjadi poin utama, dikarenakan waktu konstruksi yang hanya kurang dari dua tahun.
Lokasi pekerjaan juga yang tersebar di seluruh bagian pulau Jawa, dan lokasi inilah yang identik dengan kondisi lingkungan dan sosial yang dapat mempengaruhi keputusan-keputusan teknis. Hal inilah yang perlu juga untuk dikelola dengan baik dan cermat.
Perlu diketahui, pada tahap perencanaan awal penggantian atau duplikasi jembatan CH ini awalnya ditemukan terdapat 41 titik jembatan CH di Pulau Jawa yang mendesak harus segera diganti.
Namun, menurut Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, Reni Ahiantini, dari jumlah tersebut, biaya perbaikan 4 jembatan dialihkan menjadi biaya APBN. Reni Ahiantini juga mengatakan, Proyek KPBU penggantian dan duplikasi 37 Jembatan CH ini menelan investasi sebesar Rp2.199 triliun.
ADVERTISEMENT
Tahap pengusahaan proyek KPBU ini telah melewati berbagai proses cukup yang panjang. Mulai dari tahapan perencanaan, penyiapan, dan transaksi hingga badan usaha pemenang lelang yaitu PT Bukaka Teknik Utama Tbk.
Pembangunan Jembatan CH dengan skema KPBU ini diharapkan dapat mengarahkan layanan infrastruktur yang lebih berkualitas, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Jembatan CH mendapatkan dukungan penuh dari APBN.
Mengingat proyek ini menggunakan skema pengembalian investasi availability payment (AP) sebesar Rp525,66 miliar per tahun. Proyek penggantian atau duplikasi terhadap 37 jembatan CH telah dimulai sejak 2021. Memasuki kuartal pertama tahun 2023, sudah dua pertiga bagian yang selesai dan ini artinya konstruksi berjalan dengan progres yang tepat.
Penanganan penggantian atau duplikasi jembatan ini memang memiliki tantangan tersendiri dibanding pekerjaan membangun jalan. Kegiatan penanganan jalan biasanya bisa dilakukan dengan penerapan manajemen lalu lintas yang relatif tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas.
ADVERTISEMENT
Untuk pembangunan dan pengerjaan konstruksi jembatan sendiri memiliki tantangan lain. Reni Ahiantini juga mengatakan "Dari 37 jembatan, 14 jembatan yang ada di Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah fungsional. Malah progres fisiknya di atas target."
Adapun untuk perawatan dan menjaga jembatan CH di masa depan ini, Reni Ahiantini mengatakan juga bahwa beliau dan tim telah bekerja sama dengan Ditjen Perhubungan Darat, untuk melakukan semacam seleksi kendaraan berat yang akan melewatinya.
Sejarah Jembatan Callender Hamilton
Bila melihat dari sejarah Jembatan Callender Hamilton ini, jembatan ini merupakan jembatan yang dibuat oleh Archibald Milne Hamilton, yaitu seorang insinyur berkebangsaan Selandia Baru. Beliau mulai mengembangkan desain jembatan ini pada 1927.
Tepatnya saat beliau bekerja di Irak dan Archibald Milne Hamilton mematenkannya pada tahun 1935. Di Indonesia sendiri, Jembatan Callender Hamilton sudah ada dari tahun 1970-an. Ada dua tipe Jembatan Callender Hamilton menurut Laporan Pengembangan Penentuan Perkuatan Jembatan Callender Hamilton milik Departemen Pekerjaan Umum.
ADVERTISEMENT
Yaitu yang pertama ada Jembatan CH dengan through-type dan Jembatan CH dengan deck-type. Namun, di Indonesia paling banyak dibangun Jembatan Callender Hamilton dengan tipe through-type. Jembatan Callender Hamilton sendiri memiliki ciri khas yaitu adanya tiang penopang yang banyak sebagai rangkanya.
Tiang-tiang inilah yang menjadi komponen prefabrikasi atau komponen yang akan dibuat terlebih dahulu. Jadi nantinya, tiang-tiang ini hanya perlu dibawa ke lokasi pembangunan jembatan untuk disusun. Jembatan CH ini di bangun dengan sangat efisien berkat sistem prefabrikasinya.
Waktu pembangunan Jembatan CH ini pun tergolong lebih cepat. Setelah selesai dibangun, Jembatan CH bisa digunakan hingga puluhan tahun. Tetapi, jembatan ini tetap ada masanya saat jembatan harus diganti jika terus-terusan dilewati beban kendaraan berat.
ADVERTISEMENT
Perbedaan Jembatan Callender Hamilton Tipe Through-Type dan Deck-Type
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Jembatan Callender Hamilton ini memiliki dua tipe yaitu through-type dan deck-type. Jembatan CH sendiri digunakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Berikut adalah beberapa perbedaan dari dua tipe Jembatan CH:
1. Through-Type
Jembatan through-type ini memiliki struktur rangka yang berada di samping pelat lantai. Pada umumnya, jembatan CH yang banyak digunakan di Indonesia adalah jembatan tipe through-type.
Adapun tipe through-type B10 memiliki panjang tiap panel yaitu 3,048 meter. Lalu untuk tinggi panelnya yaitu sekitar 3,048 meter. Ada juga tipe through-type B15 yang memiliki panjang tiap panel yaitu 4,572 meter, dan tinggi panelnya yaitu sekitar 4,572 meter.
Kelas beban pada tipe through ini berdasarkan dari pembebanan Bina Marga yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
2. Deck-Type
Jembatan deck-type memiliki struktur rangka yang berada di bagian bawah pelat lantai. Jembatan tipe deck ini hanya memiliki 1 tipe panel, yaitu memiliki dimensi panjang panel sekitar 3.048 meter dan tinggi panelnya sekitar 3.366 meter.
Lalu untuk kelas beban pada tipe deck yang berdasarkan pembebanan Bina Marga yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Demikianlah ulasan seputar Jembatan Callender Hamilton, yang bisa dibongkar pasang. Jembatan Callender Hamilton ini memang terbukti sangat menunjang kegiatan masyarakat sehari-hari dan cukup tahan lama hingga puluhan tahun. (IF)
Baca juga: 6 Golongan Kendaraan Jalan Tol di Indonesia