Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Kepanjangan Tol Jagorawi dan Sejarah Pembuatannya
29 April 2023 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat Jakarta dan Bogor, tentunya sudah tidak asing lagi dengan Tol Jagorawi. Di mana jalan tol ini bisa membuat perjalanan dari Jakarta ke Bogor atau sebaliknya jadi lebih cepat. Lalu, apa sebenarnya kepanjangan Tol Jagorawi? Ini penjelasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT
Kepanjangan Tol Jagorawi dan Sejarahnya
Kepanjangan Tol Jagorawi adalah Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi. Tol Jagorawi merupakan salah satu jalan tol bersejarah di Indonesia. Di mana Tol Jagorawi menjadi jalan bebas hambatan berbayar pertama di Indonesia.
Dikutip dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR (https://bpjt.pu.go.id/), dijelaskan bahwa Tol Jagorawi merupakan tol yang pertama kali dioperasikan pada tahun 1978.
Tol Jagorawi pertama kali dioperasikan dengan panjang 59 kilometer, termasuk jalan akses yang menghubungkan antara Kota Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Pembangunan jalan tol ini dimulai tiga tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 1975.
Pembangunan jalan tol ini dilakukan langsung oleh pemerintah pusat dengan dana dari anggaran pemerintah dan juga pinjaman luar negeri yang dikelola oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
ADVERTISEMENT
Tol Jagorawi sendiri awalnya dibangun untuk menggerakkan perekonomian daerah di sekitar Jakarta. Pasalnya, jalan merupakan salah satu hal penting yang bisa memperlancar arus distribusi barang dan jasa.
Jika jalan dalam kondisi yang baik, maka barang dan jasa akan berputar lebih cepat dan roda perekonomian juga berputar lebih cepat. Harapannya masyarakat di sekitar Tol Jagorawi mampu meningkat secara perekonomian.
Dalam proses pembangunan Jalan Tol Jagorawi, ada beberapa kontroversi yang mengikutinya. Salah satunya adalah protes karena pemerintah menggunakan kontraktor asing dalam proses pembangunannya.
Di mana pemerintah menggunakan jasa dari Hyundai Construction Co dari Korea Selatan dengan konsultan supervisi Ammann-Whitney & Trans Asia Engineering Associates Inc dari AS.
ADVERTISEMENT
Penggunaan kontraktor asing tersebut menuai kritik dari banyak pihak, di mana pemerintah dinilai tidak mengedepankan peran anak bangsa. Meski mendapatkan kritik pedas dari banyak pihak, Presiden saat itu, yaitu Soeharto menegaskan bahwa banyak orang Indonesia terlibat dalam pembangunan jalan Tol Jagorawi.
Demikian adalah pembahasan mengenai kepanjangan Tol Jagorawi dan sejarah pembangunannya yang diwarnai kritik pedas dari berbagai pihak. (WAW)