Konten dari Pengguna

Kuliner Non Halal Pekalongan: Mie Lo Peng An yang Legendaris

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
11 Januari 2025 8:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kuliner non halal Pekalongan. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Steve Long
zoom-in-whitePerbesar
Kuliner non halal Pekalongan. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Steve Long
ADVERTISEMENT
Kuliner non halal Pekalongan memang tidak banyak, tetapi ada satu yang legendaris dan wajib dicoba, yaitu Mie Lo Peng An. Lokasinya tersembunyi di gang kecil, tepatnya di Gg. 4 No.2, Sampangan, Pekalongan Timur.
ADVERTISEMENT
Meski tempatnya sederhana, warung ini selalu ramai didatangi pelanggan yang kangen dengan rasa autentiknya. Tak heran, mie lo ini sudah jadi favorit sejak puluhan tahun lalu.

Kuliner Non Halal Pekalongan Legendaris: Mie Lo Peng An

Kuliner non halal Pekalongan. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Mufid Majnun
Mungkin sudah banyak orang familier dengan lomie. Menurut buku Makanan Tradisional Indonesia: Seri 2, Eni Harmayani dkk., (2017: 95), lomie adalah salah satu kuliner berbahan dasar mi yang dikombinasikan dengan sayuran seperti taoge dan kangkung. Lomie dipadukan dengan kuah yang dibuat secara khusus dari campuran rempah-rempah serta bubur kentang sehingga kental dan memiliki cita rasa cenderung manis dan gurih.
Mie lo mungkin bisa dikatakan mirip dengan lomie, tetapi kuahnya lebih kental lagi. Warung kuliner non halal Pekalongan, Mie Lo Peng An, ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan tetap ramai pengunjung sampai sekarang. Rasanya yang autentik bikin banyak orang rela balik lagi buat makan di warung ini.
ADVERTISEMENT
Mie lo ini tampilannya sederhana, tapi rasanya tak usah dipertanyakan. Isiannya mi dan kangkung yang direbus, lalu disiram kuah kental pekat. Kuahnya ini benar-benar jadi ciri khasnya. Warna kuahnya cokelat gelap dan hampir menutupi seluruh permukaan mi dalam mangkuk.
Topping-nya juga tidak pelit. Setelah kuah kental disiram, ada dua jenis ayam yang jadi pelengkap. Pertama, ayam suwir yang dimasak dengan kecap, rasanya gurih dan manis. Kedua, ayam suwir rebus yang masih putih, teksturnya lebih lembut. Kalau suka tekstur renyah, ada remukan kerupuk pangsit yang ditaburkan di atasnya. Pas suapan pertama, langsung terasa kombinasi rasa dan tekstur yang pas.
Uniknya lagi, ada sambal kecap yang disajikan terpisah. Sambal ini pakai kecap encer dengan irisan cabai rawit. Buat yang suka pedas, sambal ini cocok banget dicampur ke mi. Jadi, rasa manis, gurih, dan pedasnya bisa disesuaikan selera.
ADVERTISEMENT
Seporsi mie lo di sini harganya sekitar Rp18.000. Mangkuknya lebih besar daripada mangkuk mi ayam biasa. Jadi, porsinya cukup mengenyangkan. Selain mie lo, ada juga menu lain seperti mi ayam dan nasi bakmoy yang tak kalah enak.
Buat yang lagi main ke Kota Batik ini dan penasaran dengan kuliner non halal Pekalongan, Mie Lo Peng An ini wajib dicoba. Rasanya klasik, dan pastinya cocok buat yang cari cita rasa khas Tionghoa yang autentik. (CR)