Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Luak Kue: Camilan Khas yang Hanya Ada Saat Imlek
27 Januari 2025 15:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Luak kue merupakan salah satu camilan khas Imlek yang populer, khususnya di Pontianak. Sajian ini merupakan kudapan yang dibuat dari bahan baku ketan. Biasanya, kue ini disajikan selama ritual sembahyang.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya sajian-sajian Imlek lain, kue ini memiliki makna filosofis tersendiri bagi mereka yang merayakan tahun baru Cina. Mengetahui lebih jauh mengenai camilan ini akan memperdalam pengetahuan dan meningkatkan pengalaman spiritual menjadi lebih baik.
Luak Kue: Makna Filosofis dan Cara Pembuatannya
Menurut buku Pastry & Bakery Edisi 101: Lestarikan Jajanan Tradisional, Pertiwi Mediasindo (2018:28), kue merupakan kudapan atau makanan ringan bercita rasa manis dan gurih namun bukan makanan utama. Kue-kue di Indonesia ada banyak jenisnya. Beberapa di antaranya disajikan di momen-momen tertentu seperti Imlek.
Salah satu kue yang banyak ditemukan ketika Imlek adalah luak kue. Apa makna filosofis dari kue ini? Kapan kue ini disajikan? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Filosofi dan Waktu Penyajiannya
Seperti yang disebutkan di awal, kue ini biasanya disajikan ketika sembahyang. Prosesi ini memberikan makna simbolis berupa penghormatan kepada dewa dan dewi. Kue ini melambangkan keyakinan serta hubungan yang tidak terpisahkan antara makhluk (manusia) dengan Yang Maha Kuasa.
ADVERTISEMENT
Kue ini umumnya disajikan menjelang Imlek atau saat Perayaan Cap Ji Gwe Jiap pada tanggal 24 di bulan ke-12 dalam kalender Tionghoa. Pada hari tersebut, etnis Tionghoa juga merayakan festival untuk mengantar Zao Jun –Dewa Dapur, ke surga. Festival ini disebut dengan Song Wang atau Ji Si Siang.
2. Cara Pembuatan
Kue ini dibuat dengan menggunakan bahan baku berupa tepung ketan dan dicetak menggunakan cetakan khusus. Di bagian tengah adonan, umumnya diisi dengan kacang merah atau kacang hijau.
Masyarakat Tionghoa di Pontianak sangat akrab dengan kue ini setiap perayaan Imlek. Di kota ini, ada satu penjual luak kue yang legendaris, yakni Yo Xiang Kiang. Meski usianya sudah menginjak 74 tahun, ia tetap membuat sajian ini untuk masyarakat Pontianak.
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai luak kue, salah satu sajian Imlek yang populer, khususnya di Pontianak. Semoga informasi ini bermanfaat. (DS)