Konten dari Pengguna

Masjid Agung Banten: Wisata Religi yang Bersejarah

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
1 Juli 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid Agung Banten. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Katerina Kerdi
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Agung Banten. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Katerina Kerdi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dahulu, Kesultanan Banten pernah berdiri pada tahun 1526 hingga 1813. Meskipun sudah runtuh, jejak-jejak sejarahnya masih bisa dilihat bahkan dikunjungi hingga saat ini. Salah satunya adalah Masjid Agung Banten.
ADVERTISEMENT
Masjid ini dibangun pada abad ke-16, tepatnya sekitar tahun 1556. Saat ini, masjid tersebut menjadi destinasi wisata religi yang bersejarah sekaligus salah satu ikon dari Kota Serang.

Sejarah Pembangunan Masjid Agung Banten Singkat

Masjid Agung Banten. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Arka Roy
Masjid Agung Banten dibangun dalam beberapa tahap. Inilah sejarah singkatnya.

1. Pembangunan Pertama

Menurut Karakteristik dan Mitos Masjid Agung Peniinggalan Kerajaan Islam di Jawa, Dr. Fairuz Sabiq, M.S.I., (2021: 28), masjid ini dibangun oleh putra Sunan Gunung Djati sekaligus raja pertama di Kesultanan Banten, yaitu Sultan Maulana Hasanudin.

2. Pembangunan Kedua

Pembangunan dilanjutkan oleh putra dari Sultan Maulana Hasanudin, yaitu Sultan Maulana Yusuf selaku raja kedua Kesultanan Banten. Pada saat ini, masjid dibangun dengan arsitektur Jawa.

3. Pembangunan Ruangan Ibadah Wanita

Pembangunan terus dilanjutkan hingga raja ketiga Kesultanan Banten berkuasa, yaitu Sultan Maulana Muhammad. Oleh karenanya, masjid ini diberi ruangan beribadah khusus wanita.
ADVERTISEMENT

4. Pembangunan Menara oleh Arsitek Tiongkok

Lalu pada abad ke-17, seorang arsitek Tiongkok bernama Tjek Ban Tjut turut serta dalam pembangunan masjid ini. Caranya dengan menambah menara setinggi 24 meter di kompleksnya dengan gaya khas Tiongkok.

5. Pembangunan Paviliun oleh Tokoh Belanda

Tak lama kemudian, tokoh asal Belanda yang menjadi mualaf juga turut membangun masjid tersebut. Tokoh tersebut bernama Lucaaasz Cardeel. Karenanya, masjid agung ini mempunyai paviliun dengan gaya Eropa.

Keunikan Masjid Agung Banten Saat Ini

Masjid Agung Banten. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Tempat Sebenarnya. Sumber Unsplash Dhru J
Masjid agung masih menjadi salah satu wisata yang patut dikunjungi saat berada di Kota Serang. Terlebih lagi, masjid yang berlokasi di Jalan Komplek Masjid Agung Banten, Kasemen ini mempunyai beragam keunikan. Berikut di antaranya.

1. Perpaduan Budaya

Pembangunan dengan gaya-gaya berbeda membuat masjid agung menjadi simbol perpaduan budaya Jawa, Tiongkok, dan Eropa. Ada juga sentuhan budaya Arab di sini yang dibuktikan dengan adanya payung layaknya di Masjid Nabawi.
ADVERTISEMENT

2. Ibadah Lebih Nyaman

Layaknya wisata religi pada umumnya, para turis beragama Islam bisa beribadah di isini. Suasana masjid pun nyaman dan sejuk sehingga meningkatkan fokus dalam beribadah.

3. Ada Situs Bersejarah

Tak hanya masjidnya saja yang bersejarah, namun juga situs-situs di sekitarnya. Situs-situs ini juga merupakan peninggalan Kesultanan Banten.
Masjid Agung Banten menjadi pengingat bahwa pernah ada kesultanan yang maju di wilayah barat Jawa. Oleh sebab itu, masjid tersebut masih dilestarikan hingga saat ini. (LOV)