Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Taman Nasional Way Kambas di Lampung Timur: Sejarah dan Ekosistemnya
21 Agustus 2024 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman lampungprov.go.id, Taman Way Kambas didirikan pada 1937 oleh Belanda dan pusat pelatihannya diresmikan pada 1985. Selain gajah, fauna lain yang hampir punah juga dikembangbiakan di sini seperti harimau sumatra, badak sumatra, dan buaya sepit di area khusus.
Sejarah Taman Nasional Way Kambas
Sejarah taman ini adalah satu dari dua kawasan konservasi yang berbentuk taman nasional di Propinsi Lampung selain Taman Nasional Bukit Barisan. Berikut adalah beberapa poin penting tentang sejarahnya.
ADVERTISEMENT
Ekosistem Taman Nasional Way Kambas
Taman memiliki ekosistem yang sangat beragam dan kaya. Inilah beberapa tiket ekosistem yang ada di teman nasional ini.
1. Ekosistem Hutan Hujan
Ekosistem hutan hujan dataran rendah mendominasi di daerah sebelah barat kawasan. Daerah ini ada di daerah yang paling tinggi dibandingkan dengan lain.
Jenis yang mendominasi adalah meranti (Shore asp), rengas (Gluta renghas), keruing (Dipterocarpus sp), puspa (Schima wallichii).
ADVERTISEMENT
2. Ekosistem Riparian
Selanjutnya, ekosistem riparian di Way Kambas berada pada zona peralihan antara air dan darat. Ekosistem ini berada di sepanjang aliran sungai dan berfungsi sebagai penyangga antara ekosistem darat dan air.
3. Ekosistem Hutan Pantai
Ekosistem ini dikenal ekosistem pantai saja, dicirikan dengan kondisi lingkungan yang terletak di dekat laut. Ekosistem hutan pantai khususnya terletak di sepanjang pantai timur TN Way Kambas, salah satu penciri hutan pantai antara lain katapang (Terminalia cattapa), dan cemara laut (Casuarina equisetifolia).
Taman Nasional Way Kambas memiliki sejarah panjang dan ekosistem yang kaya. Taman ini harus dilindungi, karena menjadi warisan alam yang berharga. (ERI)