Konten dari Pengguna

Tradisi Makan Sayur 7 Macam Imlek di Hari Ke-7 dan Filosofinya

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
5 Februari 2025 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tradisi makan sayur 7 macam Imlek. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Pexels/Angela Roma
zoom-in-whitePerbesar
Tradisi makan sayur 7 macam Imlek. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Pexels/Angela Roma
ADVERTISEMENT
Tradisi makan sayur 7 macam Imlek merupakan bagian penting dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Cina. Tradisi ini dilakukan pada hari ketujuh setelah perayaan Imlek. Ini disebut juga dengan Ren Ri atau Hari Manusia.
ADVERTISEMENT
Tradisi menyantap tujuh jenis sayuran ini berlalu di beberapa negara di Asia dengan penduduk Tionghoa, seperti Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Tradisi ini memiliki sejarah dan filosofi unik yang membuat khazanah budaya dunia semakin kaya.

Tradisi Makan Sayur 7 Macam Imlek: Sejarah dan Filosofinya

Tradisi makan sayur 7 macam Imlek. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Unsplash/Stacey Doyle
Menurut buku Integrasi Komunikasi Antaretnik Tionghoa dan Pribumi, Jeanny Maria Fatimah dkk (2023:47), Imlek merupakan salah satu kebudayaan yang lahir di Tiongkok dan masih dirayakan sampai saat ini oleh etnis Tionghoa di mana saja mereka berada. Imlek dirayakan untuk memperingati pergantian tahun di kalender lunar.
Imlek memiliki banyak tradisi untuk merayakannya. Salah satunya adalah tradisi makan sayur 7 macam Imlek. Simak selengkapnya sejarah sekaligus filosofi tradisi tersebut berikut ini.
ADVERTISEMENT

1. Sejarah

Tradisi Ren Ri berawal dari masa Dinasti Han dan terus berkembang di masa Dinasti Wei dan Dinasti Jin. Tradisi ini merujuk pada penciptaan manusia yang dipercaya terjadi pada hari ketujuh. Saat itu, Dewi Nuwa sudah terlebih dahulu menciptakan beberapa jenis hewan berurutan dari hari kesatu sampai keenam.
Masing-masing hari penciptaan dirayakan sebagai hari ulang tahun makhluk yang diciptakan di jari tersebut. Di hari itu, ada pantangan melakukan pembunuhan pada makhluk yang sedang berulang tahun.

2. Filosofi

Beragam sajian yang dihidangkan dalam perayaan Imlek memiliki filosofi masing-masing. Ini termasuk tradisi makan tujuh sayur. Menyantap tujuh jenis sayuran (kebanyakan yang berwarna hijau) adalah sebuah bentuk harapan agar bisa mendapatkan kebaikan dari setiap jenisnya.
Ada juga yang mengatakan bahwa saat memakan tujuh jenis sayuran itu tidak boleh ada yang tersisa atau jatuh. Pasalnya, jika ada yang jatuh artinya akan ada keberuntungan yang disia-siakan.
ADVERTISEMENT
Setiap negara di Asia punya cara berbeda menyantap tujuh sayur ini. Orang Jepang misalnya, menyantap bubur yang terdiri dari tujuh jenis sayuran. Di Singapura dan Malaysia, etnis Tionghoa memakan yusheng (salad ikan) tujuh warna. Makna filosofinya tetap sama dengan menyantap 7=tujuh jenis sayuran.
Itu dia penjelasan mengenai tradisi makan sayur 7 macam Imlek beserta sejarah dan filosofinya. Semoga bermanfaat. (DS)