Konten dari Pengguna

Keindahan Batu Caves: Wisata Alam dan Ritual Thaipusam yang Mendalam

Jenifer Kristie
Hai, aku jeni! Aku suka bernyanyi dan mencoba hal yang baru! Aku juga suka bermain game dan tentu aku merupakan seorang Mahasiswa semester 3 dengan jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Bunda Mulia.
24 November 2024 15:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jenifer Kristie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Batu Caves Destinasi Wisata dengan Nuansa Hindu

ADVERTISEMENT

Pesona Batu Caves yang Memikat Setiap Pengunjung

Penampakan Kemegahan Batu Caves setelah mendaki 272 anak tangga. (Sumber: Aurelia Juanalie)
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan Kemegahan Batu Caves setelah mendaki 272 anak tangga. (Sumber: Aurelia Juanalie)
Batu Caves adalah destinasi wisata yang terkenal di Gombak, Malaysia, terletak sekitar 13 kilometer dari pusat Kuala Lumpur. Tempat ini dikenal dengan serangkaian gua batu kapur yang digunakan sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu, serta patung Dewa Murugan yang megah setinggi 42,7 meter. Batu Caves juga dikenal sebagai situs religius penting, khususnya selama festival Thaipusam yang berlangsung setiap tahun. Pengunjung yang datang dapat mendaki 272 anak tangga untuk mencapai gua utama, menikmati pemandangan menakjubkan, dan merasakan atmosfer spiritual yang kental. Batu Caves tidak hanya menjadi tempat peribadatan, tetapi juga destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dan nilai-nilai budaya yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Menurut Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Batu Caves merupakan simbol kebersamaan dan keberagaman budaya yang sangat penting bagi negara. "Batu Caves bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga merupakan pusat budaya yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat. Ini adalah bukti toleransi agama di Malaysia dan daya tarik pariwisata yang membawa pesan damai kepada dunia," ungkapnya. Pernyataan ini menekankan peran Batu Caves sebagai lebih dari sekedar situs religi, tetapi sebagai ikon nasional yang menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang.
Batu Caves menjadi tuan rumah bagi berbagai acara besar, salah satunya adalah festival Thaipusam. Festival ini adalah salah satu perayaan Hindu terbesar di dunia, yang diadakan setiap tahun untuk menghormati Dewa Murugan. Pada saat festival, ribuan umat Hindu datang untuk berdoa dan melakukan perjalanan spiritual dengan membawa kavadi—sebuah kerangka besi yang dihias dengan bunga, duri, dan beban spiritual lainnya. Acara ini tidak hanya menarik peziarah, tetapi juga wisatawan dari seluruh dunia yang datang untuk menyaksikan ritual yang penuh tantangan dan makna. Selain Thaipusam, Batu Caves juga menyelenggarakan acara budaya dan pertunjukan seni lainnya, yang menjadikan tempat ini semakin hidup dengan keberagaman aktivitas.
ADVERTISEMENT
Batu Caves pertama kali ditemukan oleh seorang tokoh penting asal India, K. Thamboosamy Pillay, pada akhir abad ke-19. Pillay, yang bekerja sebagai pengusaha dan aktivis sosial, melihat potensi besar Batu Caves untuk menjadi tempat ibadah Hindu di Malaysia. Ia membangun patung Dewa Murugan yang besar di pintu masuk gua utama, yang sekarang menjadi salah satu patung terbesar di dunia. Inisiatif Pillay untuk menjadikan Batu Caves sebagai pusat peribadatan Hindu berawal dengan pembangunan kuil-kuil di dalam gua dan patung-patung dewa lainnya. Seiring waktu, Batu Caves berkembang menjadi sebuah situs religius yang tidak hanya penting bagi umat Hindu tetapi juga sebagai daya tarik wisata terkenal yang dikunjungi oleh ribuan orang setiap tahun. Keberhasilan Pillay dalam mengembangkan Batu Caves membuktikan visi dan dedikasinya dalam menciptakan tempat yang tidak hanya spiritual, tetapi juga budaya dan sejarah bagi Malaysia.
ADVERTISEMENT