Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Popularitas Film Melodrama yang Semakin Laris di Kalangan Gen Z
22 Oktober 2024 11:57 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Jenifer Christine Teopilus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas film melodrama kian meroket, terutama di kalangan Gen Z. Generasi yang lahir setelah tahun 1997 ini memiliki preferensi hiburan yang unik, berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Melodrama, genre film yang penuh emosi, konflik antar karakter, serta sentuhan drama yang kompleks, seolah menemukan penontonnya yang paling setia di kalangan Gen Z. Lantas mengapa film bergenre melodrama bisa begitu laris dan relevan di mata para generasi ini?
ADVERTISEMENT
1. Penggambaran Aspek Emosional yang Kuat
Salah satu alasan utama yang menjadikan Gen Z cenderung menyukai film melodrama adalah karena intensitas emosi yang terdapat di dalamnya. Film melodrama sering kali memperlihatkan konflik yang kompleks, baik dalam hubungan asmara, keluarga, maupun pertemanan. Emosi-emosi seperti kesedihan, kebahagiaan, cinta yang mendalam, hingga pengkhianatan digambarkan dengan sangat mendetail.
Era kemajuan teknologi yang pesat dan perubahan sosial, terutama yang terkait dengan revolusi industri 5.0, telah mengubah pekerjaan dan dinamika sosial secara dramatis, khususnya bagi Generasi Z. Generasi ini harus menghadapi ketidakpastian yang tinggi di tengah perubahan yang cepat dan rumit. Kecemasan, kebingungan, dan kekhawatiran menjadi tantangan utama yang memengaruhi kesejahteraan dan kebahagiaan mereka. (Izzi & Ibnu, 2024).
ADVERTISEMENT
Inilah yang membuat Generasi Z mencari alternatif hiburan untuk mengatasi kegalauan serta membahagiakan diri lewat menonton film-film yang lekat dengan kehidupan mereka serta menampilkan unsur emosional. Film-film yang mengangkat tema-tema emosional ini menawarkan ruang pelarian sekaligus tempat untuk merefleksikan perasaan pribadi.
Bagi Gen Z, yang dikenal memiliki kecenderungan untuk lebih terbuka terhadap isu-isu kesehatan mental dan emosional, film melodrama memberi wadah untuk merasakan dan mengekspresikan emosi secara aman. Tak heran, film seperti Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, Home Sweet Loan, dan film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis yang sarat dengan konflik emosi, menjadi hits di kalangan mereka.
2. Keberagaman dalam Narasi dan Karakter
Gen Z adalah generasi yang sangat peduli terhadap keberagaman dan inklusivitas. Film melodrama modern kini telah berevolusi untuk menghadirkan lebih banyak cerita yang beragam, baik dari segi etnis, orientasi seksual, maupun latar belakang sosial. Ini berbeda dengan melodrama klasik yang sering kali terfokus pada satu kelompok sosial atau budaya.
ADVERTISEMENT
Sutradara dan penulis film masa kini juga menyadari pentingnya representasi dalam narasi mereka. Alur cerita yang memperlihatkan perjuangan karakter-karakter minoritas atau mereka yang merasa terasing sering kali menyentuh hati penonton Gen Z, yang merasa relate dengan kompleksitas identitas mereka. Film-film seperti The Half of It atau Never Have I Ever juga berhasil menungkap isu-isu identitas dengan cermat, tanpa kehilangan unsur dramatisasi yang membuat melodrama begitu memikat.
3. Daya Tarik Visual dan Estetika yang Unik
Selain karena dua hal di atas, alasan lain yang membuat film melodrama menarik perhatian Generasi Z adalah visualisasi dengan tampilan estetikanya yang unik. Platform digital seperti TikTok, Instagram, dan Snapchat telah memengaruhi bagaimana Gen Z menginterpretasikan visual dan estetika film. Di sisi lain, film melodrama kontemporer tidak hanya menyuguhkan cerita yang menyentuh, tetapi juga visual yang artistik dan sinematik.
ADVERTISEMENT
Misalnya, serial Euphoria yang menyajikan drama kehidupan remaja Amerika Serikat, terkenal dengan pencahayaan neon, penggunaan glitter, dan sudut pengambilan gambar yang estetik. Visual yang unik ini membuat film melodrama tak hanya menjadi tontonan ang menggugah aspek emosional, tetapi juga suguhan visual yang memanjakan mata, menjadikannya cocok untuk dibagikan di platform media sosial.
4. Kemudahan Akses lewat Platform Streaming
Tak bisa dipungkiri, salah satu faktor utama yang membuat film melodrama semakin digemari adalah kemudahan akses melalui platform streaming. Netflix, Disney+, dan platform lainnya menyediakan berbagai pilihan film melodrama dari berbagai negara, termasuk Korea, yang juga sangat digandrungi oleh Gen Z. Dengan hanya beberapa kali klik, mereka bisa langsung menonton film favorit tanpa harus pergi ke bioskop.
ADVERTISEMENT
Kehadiran subtitle dalam berbagai bahasa juga memperluas jangkauan film-film ini ke pasar global. Fenomena K-Drama seperti Crash Landing on You dan It's Okay to Not Be Okay yang penuh dengan melodrama dan twist cerita emosional, menjadi bukti nyata bagaimana kemudahan akses ini mampu menarik perhatian Gen Z di berbagai belahan dunia.
Popularitas film melodrama di kalangan Gen Z bukanlah fenomena yang terjadi secara kebetulan. Hadirnya film-film Indonesia seperti Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Home Sweet Loan, dan masih banyak lagi, telah memberikan kombinasi dari cerita yang menyentuh, karakter yang beragam, estetika visual yang menarik, dan kemudahan akses melalui platform streaming.
Inilah yang menjadikan melodrama sebagai salah satu genre film yang paling relevan dengan selera dan gaya hidup Gen Z. Dengan semakin berkembangnya industri film dan meningkatnya tuntutan untuk menghadirkan cerita yang otentik dan representatif, tampaknya film melodrama akan terus menjadi pilihan utama hiburan bagi generasi ini di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
So, tunggu apa lagi. Ayo saksikan film-film melodrama kesukaanmu di bioskop favorit!