Wiranto Bahas Keamanan Siber dengan Rusia

22 Maret 2017 14:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Wiranto bersama dubes Rusia Mikhail Galuzin. (Foto: Humas Kemenko Polhukam)
zoom-in-whitePerbesar
Wiranto bersama dubes Rusia Mikhail Galuzin. (Foto: Humas Kemenko Polhukam)
Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum Wiranto melakukan pembahasan kerja sama keamanan siber bersama delegasi Rusia. Upaya menjaga keamanan kerahasiaan data negara menjadi fokus utama dalam pertemuan bilateral di Jakarta, Rabu (22/3).
ADVERTISEMENT
"Kita sudah sering menjalin kerjasama di bidang keamanan, terutama masalah anti teror dan bagaimana memotong jalur pendanaan terorisme. Tetapi ada hal baru yang kita bincangkan adalah masalah security cyber dan Rusia sudah memiliki itu," kata Wiranto. 
Di era digital keamanan siber menurutnya menjadi bagian penting di dalam pemerintahan. Potensi pencurian data-data vital menjadi ancaman serius bagi negara yang harus segera ditangani. 
Acara pembahasan masalah keamanan siber. (Foto: Humas Kemenko Polhukam)
zoom-in-whitePerbesar
Acara pembahasan masalah keamanan siber. (Foto: Humas Kemenko Polhukam)
Indonesia saat ini sudah menyelesaikan kebijakan nasional tentang informasi dan keamanan siber dengan membentuk Badan Siber Nasional. Akan tetapi masih terdapat kendala di bagian itu seperti infrastruktur yang ada belum ideal, dana masih terbatas, dan kesadaran mengenai keamanan yang perlu ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Wiranto menganggap bertukar pikiran mengenai masalah siber dengan Rusia perlu dilakukan untuk meningkatkan keamanan siber di Indonesia. Rusia sendiri telah memiliki Prinsip Dasar Kebijakan Negara di Bidang Keamanan Informasi Internasional yang disahkan untuk tahun 2020.
Menko Polhukam Bahas Masalah Keamanan Siber. (Foto: Humas Kemenko Polhukam)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Bahas Masalah Keamanan Siber. (Foto: Humas Kemenko Polhukam)
Pembahasan keamanan siber juga pernah dilakukan pemerintah Indonesia bersama sejumlah negara. Seperti Australia, India, dan Singapura. 
"Sehingga dengan demikian, Indonesia akan banyak menimba pengalaman dengan negara-negara lain mengenai masalah cyber security dan ini penting sekali," ungkap Wiranto.