news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Zikir Kebangsaan di Istana, Pembuka Rangkaian Peringatan HUT ke-72 RI

1 Agustus 2017 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zikir Kebangsaan di Istana Merdeka (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Zikir Kebangsaan di Istana Merdeka (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama seribuan ulama serta santri menggelar zikir bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8). Zikir Nasional ini digelar sebagai pembuka rangkaian peringatan HUT ke-72 RI .
ADVERTISEMENT
"Pada hari ini kita memulai rangkaian peringatan HUT RI ke 72 dan kita memulainya di Istana Merdeka dengan zikir kebangsaan malam hari ini. Kita membukanya dengan bertasbih dan membaca tahlil. Bertahmid dan membaca takbir," kata Jokowi dalam pidatonya.
Istana Merdeka di kala malam hari (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Istana Merdeka di kala malam hari (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Menurutnya, kini bangsa Indonesia wajib bersyukur dengan berdoa dan berzikir. Sama seperti dahulu kala saat bangsa Indonesia membuka kemerdekaan. Ucapkan syukur serta doa kepada Allah SWT dipanjatkan.
"Oleh karena itu kita wajib bersyukur, berdoa dan berzikir. Berzikir, pada akhirnya kerja keras kita bergantung pada kehendak Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus menyertai kerja keras kita kepada Allah SWT. Semoga Allah mengabulkan apa yang kita cita-citakan bersama," kata dia.
Pada kesempatan ini, Jokowi mengajak peserta zikir untuk memanjatkan doa kepada para pejuang pendiri bangsa, termasuk tokoh agama.
ADVERTISEMENT
Dia meminta agar peringatan rangkaian peringatan kemerdekaan ini dapat memperkokoh persatuan dan memperkuat toleransi. "Serta kerja bersama, kerja beriringan antara ulama dan umarah untuk kemajuan Indonesia," tambahnya.
Perlu diketahui, zikir bersama bertajuk Zikir Kebangsaan ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan oleh Istana Kepresidenan. Ada sekitar 1.000 undangan yang disebarkan pihak Istana, baik kepada ormas Islam, pesantren atau perorangan.