Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menyingkap Luasnya Alam Semesta 93 Miliar Tahun Cahaya dan Cosmic Inflation
31 Juli 2024 20:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Jody jeremi hadrian ritonga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
93 miliar tahun cahaya. Apaan tuh? Umur siapa 93 miliar tahun?
ADVERTISEMENT
Tua banget kan. Tapi ini bukan umur seseorang atau benda. 93 miliar tahun cahaya adalah jarak yang bisa kita amati dari alam semesta hingga saat ini.
Kalian merinding gak sih baca ini? Bayangkan betapa luasnya alam semesta kita! Dan ini baru yang bisa kita lihat. Alam semesta kita masih jauh lebih luas, dan manusia bahkan belum menemukan 1% dari keseluruhannya.
Aku sendiri waktu tahu angka ini, bener-bener diem termenung dan mikir, "Gila, alam semesta ini bikin kita merasa kecil banget. Alam yang aku tinggali ternyata cuma sebagian kecil dari keseluruhan kosmos. Pengetahuan yang aku miliki rasanya seperti biji sesawi di tengah lautan luas." Rasanya bener-bener bikin merinding!
Eh tapi tunggu dulu! Bukannya para ilmuwan mengatakan bahwa alam semesta ini diperkirakan berusia sekitar 13,8 miliar tahun? Terus, kok bisa seluas ini? Pasti meledaknya super kencang, kan? Tapi bukan itu masalahnya, hehe. Yang menyebabkan alam semesta seluas ini bukanlah Big Bang itu sendiri, melainkan cosmic inflation. Apa itu cosmic inflation?
ADVERTISEMENT
Jadi, cosmic inflation itu adalah perluasan alam semesta secara eksponensial. Cosmic inflation terjadi karena adanya dark energy yang membuat alam semesta meluas begitu cepat, melebihi kecepatan cahaya itu sendiri. Teori cosmic inflation ini membuat teori Big Bang jauh lebih masuk akal. Kenapa begitu? Oke, aku jelasin.
Jadi kita tau kalau Big Bang tuh gak meledak seperti yang kita kira. Big Bang adalah suatu perluasan dari singularity.
(Singularity itu seperti sebuah titik kecil yang sangat padat, di mana semua materi dan energi dari alam semesta berada).
Nah, jika kita memakai model Big Bang ini, harusnya bentuk alam semesta itu melengkung dan punya berbagai macam ragam. Tapi kenyataannya, alam semesta kita itu seperti kain; bentuknya datar dan seragam.
ADVERTISEMENT
Nah, apakah Big Bang salah? Tentu tidak. Cosmic inflation dan usia alam semesta 13,8 miliar tahun tidak saling bertentangan, melainkan melengkapi pemahaman kita tentang kosmos. Cosmic inflation menjelaskan bagaimana alam semesta berkembang dengan sangat cepat setelah Big Bang, sementara usia alam semesta 13,8 miliar tahun mencakup keseluruhan waktu sejak Big Bang hingga sekarang, termasuk periode inflasi awal.
Makin kagum gak tuh sama alam semesta? Alam semesta kita seakan-akan punya strategi sendiri dalam kehidupannya. Ia bisa mengekspansi dirinya, menciptakan planet-planet, bahkan sampai ke kehidupan. Alam ini selalu menyimpan surprise dan misteri di setiap kehidupan kita. Jangan pernah berhenti kagum sama alam ya, temen-temen. Alam ini terlalu keren untuk kalian gak pelajarin.
ADVERTISEMENT