Kontroversi Al-Maidah Ayat 51 dan Aksi 212 dalam Komik X-Men

9 April 2017 12:54 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komik X-Men Gold #1. (Foto: Marvel Comics)
Bagi orang Indonesia yang sudah membaca komik terbaru Marvel, X-Men Gold, mungkin sadar dengan adanya hal sensitif dalam beberapa gambar seni di komik tersebut.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal dalam komik X-Men Gold yang memasukkan unsur kondisi politik yang sedang terjadi di Jakarta dan di Indonesia sekarang ini. Seperti tulisan "QS 5:51" di kaus yang dikenakan salah satu karakter X-Men, Colossus, ketika karakter tersebut sedang bermain baseball. Kode itu dianggap ditujukan ke Surat Al-Maidah yang merupakan surat ke-5 dalam Al-Quran, dan ayat 51. Lalu, terlihat juga ada angka "212" di sebuah gedung, ketika pimpinan X-Men yang baru, Kitty Pryde (yang merupakan seorang pahlawan Yahudi dalam cerita), memperkenalkan diri di depan publik yang berkerumun di depannya. Angka ini dianggap dibuat berdasarkan aksi damai 212 lalu.
QS 5:51 merujuk pada surat Al-Maidah ayat 51 yang menjadi dasar tuduhan jaksa dan polisi kepada calon Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama terkait penistaan Agama. Ahok melontarkan pernyataan yang dianggap kontroversial terkait ayat tersebut pada 27 September 2016 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
ADVERTISEMENT
Kasus ini kemudian menimbulkan gelombang protes dari masyarakat pada 2 Desember 2016 yang menuntut kasus tersebut diproses dan diselesaikan. Aksi damai besar-besaran tersebut kemudian dijuluki Aksi 212.
Ahok sendiri sudah meminta maaf atas ucapannya itu dan sidang atas kasus tersebut masih berjalan hingga sekarang.
"QS 5:51" di komik X-Men Gold #1. (Foto: X-Men Gold #1 oleh Ardian Syaf, Jay Leisten, dan Frank Martin)
Angka 212 di komik X-Men Gold #1. (Foto: X-Men Gold #1 oleh Ardian Syaf, Jay Leisten, dan Frank Martin)
Seniman di balik desain komik ini ternyata memang orang Indonesia, bernama Ardian Syaf. Namanya sudah cukup terkenal di dunia komik sejak memulai kariernya pada 2007 silam sebagai seniman lepas. Selain Marvel, ia juga pernah bekerja untuk DC Comics. Lewat Facebook miliknya, Ardian berkomentar seputar sorotan masyarakat di karyanya ini. "Makna di balik angka, mungkin ada yang bisa dipahami, bila tak paham, tak apa," kata Ardian.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan Facebook, ia menjelaskan kepada seorang temannya lewat fitur pesan, jika gambar itu memang dibuat berdasarkan isu Pilgub DKI Jakarta. "Angka 212 menunjukkan aksi damai 2-12-2016, tuntutan agar Gubernur DKI Jakarta (Ahok) ditahan karena melecehkan kitab suci kami. QS 5:51 adalah ayat yang ia lecehkan. Ini adalah kenangan yang sangat spesial untuk saya," kata Ardian dalam deretan pesan ke temannya itu. Sikap Marvel Dilansir Comicbook.com, Marvel pun sudah mengeluarkan pernyataan terkait isu politik yang dimasukkan ke dalam X-Men Gold. Perusahaan itu berkata akan mencabut unsur tersebut dari semua format komik. Tidak berhenti sampai di situ, Marvel mengklaim akan memberi sanksi kepada Ardian. “Karya seni yang disebut dalam X-Men Gold #1 dimasukkan tanpa penjelasan detail terkait maksudnya. Referensi ini tidak menggambarkan pandangan dari penulis, editor, atau siapapun di Marvel, dan berlawanan dengan konten komik Marvel serta X-Men. Gambar itu akan kami cabut dari percetakan, versi digital, dan akan memberi hukuman bagi pembuatnya," ujar Marvel. Belum diketahui apa tindakan yang diambil Marvel terhadap Ardian. Banyak yang mempertanyakan keputusan Ardian ini di laman Facebook-nya. Ardian mengaku sudah memberi penjelasan kepada Marvel seputar hal tersebut.
ADVERTISEMENT