Elon Musk Garap Teknologi Penghubung Otak Manusia dengan AI

28 Maret 2017 19:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Elon Musk, CEO perusahaan SpaceX dan Tesla. (Foto: REUTERS/Danny Moloshok)
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk, CEO perusahaan SpaceX dan Tesla. (Foto: REUTERS/Danny Moloshok)
Miliarder pemilik perusahaan SpaceX sekaligus Tesla, Elon Musk, menjadi penyokong perusahaan yang mengembangkan antarmuka otak-komputer bernama Neuralink. Perusahaan ini fokus pada teknologi untuk menggabungkan sekaligus menghubungkan otak manusia dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Neuralink saat ini masih berada pada tahap awal dan memusatkan kegiatannya dalam menciptakan perangkat-perangkat yang dapat ditanamkan ke otak manusia, menurut laporan The Wall Street Journal. Dari perangkat ini, Neuralink mencoba untuk membantu hidup manusia dengan mengintegrasikan otak manusia dengan peranti lunak dan pengembangan kecerdasan buatan. Langkah ini diklaim dapat meningkatkan kemampuan memori dan memungkinkan untuk antarmuka secara langsung dengan perangkat komputer. Musk sendiri sudah memberi petunjuk soal proyek Neuralink ini beberapa kali sejak enam bulan lalu. Seperti saat ia berkunjung ke Dubai, Uni Emirat Arab, ia mengatakan ada peluang yang lebih besar untuk menyatukan kecerdasan biologis dengan kecerdasan digital. Baca juga: 2018, SpaceX Mulai Bawa Turis Jalan-jalan ke Bulan Jenis antarmuka otak-komputer seperti ini biasa disaksikan di film-film sains fiksi. Dalam dunia medis, susunan elektroda dan implan lainnya telah digunakan untuk membantu mengatasi efek dari penyakit Parkinson, epilepsi, dan penyakit fungsi saraf lain. Tapi, hanya ada sedikit orang saat ini yang menggunakan implan kompleks di dalam tengkorak mereka. Hal ini dikarenakan implan tersebut dapat sangat berbahaya untuk diioperasikan dalam otak manusia. Sebelumnya, startup bernama Kernel juga menyoroti bidang yang sama dengan Neuralink. Bedanya, Kernel yang terdiri dari para ahli saraf dan teknisi peranti lunak ini mengerjakan teknologi untuk membalikkan efek dari penyakit degenerasi saraf dan membuat otak manusia menjadi semakin encer serta pintar. Kernel menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam riset medisnya untuk lebih memahami otak manusia dan menjadi penggagas teknik operasi yang baru, metode peranti lunak, dan perangkat implan yang dapat membuat sebuah antarmuka otak-komputer menjadi nyata. Sebagai perusahaan yang berdiri untuk memperkuat tim penelitian dan pengembangan di California pada Juli lalu, Neuralink seharusnya dapat mematangkan ide yang telah dikerjakan oleh Kernel. Apalagi Neuralink didukung oleh miliarder sekelas Musk. Dapatkah Elon Musk dan Neuralink merealisasikan teknologi masa depan ini? Baca juga: Kereta Super Cepat Hyperloop Terinspirasi dari Genius Elon Musk
ADVERTISEMENT