Facebook Hapus 30 Ribu Akun Berita Palsu

16 April 2017 20:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Logo Facebook (Foto: Reuters)
Facebook disalahkan atas ketidakmampuannya menangkal penyebaran berita palsu yang tak terkendali saat Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada tahun lalu. Mereka dianggap membiarkan saja informasi palsu yang menyebar di platform-nya. Sebagai 'penebusan dosa' atas hal itu, Facebook mulai bergerak aktif dalam menangkal hoax menjelang Pemilihan Presiden Prancis yang akan segera dilaksanakan. Total ada lebih dari 30 ribu akun palsu yang dihapus oleh Facebook di Prancis. Facebook menggunakan metode yang memantau berita-berita palsu secara otomatis, seperti menemukan konten yang dibagikan berulang-ulang dan berasal dari situs tak kredibel. Dilansir The Huffington Post, situs jejaring sosial ini mengatakan siap mengambil tindakan tegas terhadap akun-akun yang menyebarkan berita palsu tersebut, bisa saja menghapusnya. "Ketika banyak pembaruan baru-baru ini tidak berdampak pada penghapusan setiap akun palsu, kami ingin terus meningkatkan efektifitas kami," kata Shabnam Shaik, Technical Program Manager Facebook. Menurut Facebook, mengenali akun-akun palsu lebih mudah dengan mengidentifikasi pola aktivitas mereka tanpa melihat kontennya. Dengan cara ini, mereka berharap dapat mengurangi penyebaran konten-konten yang disebar akun palsu, termasuk spam, informasi palsu, atau konten menipu lainnya. Sebaran berita palsu di dunia maya memang semakin mengkhawatirkan, terutama di media sosial sekelas Facebook, yang bisa dibilang paling populer dibandingkan platform lainnya. Berita palsu mudah menyebar di Facebook, karena fitur berbagi (share) yang dapat mengulang-ngulang konten yang sama dan membuatnya sulit dikendalikan. Facebook sebelumnya masih bergantung pada penggunanya dalam melaporkan berita hoax di dalam platform-nya, yang kemudian menimbulkan protes dari masyarakat internet. Untuk menunjukkan sikap nyatanya, Facebook juga sudah menampilkan iklan yang berisi edukasi bagaimana mengenali berita palsu dan cara melaporkannya. Facebook ingin mengajarkan penggunanya menjadi pembaca yang cerdas dan tak asal termakan oleh berita palsu. Kampanye edukasi ini akan dipromosikan Facebook di 14 negara yaitu Jerman, Prancis, Italia, Inggris, Filipina, Indonesia, Taiwan, Myanmar, Brazil, Meksiko, Kolumbia, Argentina, Amerika Serikat, dan Kanada. Menurut Facebook, langkah-langkah ini baru permulaan dari perusahaan milik Mark Zuckerberg itu untuk terus meningkatkan layanan dalam platform-nya. Baca juga: - Peredaran Berita Hoax dalam Duopoli Facebook dan Google - Upaya Google dan Facebook Perangi Peredaran Hoax
ADVERTISEMENT