Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
'Game of Thrones': Siapa yang Akan Jadi Penguasa Westeros?
19 Mei 2019 13:21 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Jofie Yordan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir pekan ini menjadi waktu yang mendebarkan bagi para penggemar 'Game of Thrones'. Kita akan segera melihat kesimpulan cerita dari delapan musim Game of Thrones yang telah berjalan sejak 2011.
ADVERTISEMENT
Dua perang besar yang menentukan telah terjadi di Season 8. Dan mungkin kamu berpikiran sama dengan saya, banyak hal tak terduga yang tersaji di dua perang besar itu. Mulai dari bagaimana Night King yang secara mengejutkan dibunuh oleh Arya Stark hingga aksi eksplosif Daenerys Targaryen yang membumihanguskan King's Landing.
Tidak sedikit orang yang memprotes jalan cerita yang ditulis oleh David Benioff dan D.B. Weiss ini. Banyak yang menganggap jalan cerita Game of Thrones di musim ke delapan ini mengecewakan. Tapi mungkin memang itu yang diperlukan oleh Game of Thrones.
Plot twist tak terduga memang sering kita jumpai sejak musim pertama, dan oleh karena itu mungkin keputusan D&D (David Benioff dan D.B. Weiss) di sini bisa kita maklumi. Meski rasanya semua terlalu cepat dan padat di enam episode penentu di Season 8 ini.
ADVERTISEMENT
Minggu (16/9) waktu Amerika Serikat, episode enam yang merupakan episode terakhir dari serial Game of Thrones akan tayang. Dan semua kesimpulan itu akan kita segera kita ketahui. Bagi penonton di Indonesia, episode terakhir ini akan tayang pada Senin (17/9) pagi.
Tentu salah satu yang paling kita tunggu dari episode terakhir ini adalah siapa yang akan menduduki singgasana tertinggi di Westeros alias Iron Throne? Dengan tumbangnya Cersei di episode lima maka kandidatnya pun telah mengerucut ke beberapa nama.
Berikut beberapa sosok yang mungkin akan menjadi pemegang takhta Westeros besok.
1. Jon Snow
Apakah kita masih harus memanggilnya dengan nama Jon Snow? Atau sudah mulai bisa memanggilnya dengan Aegon Targaryen? Ya, terungkap sebelumnya jika Jon memiliki nama asli Aegon Targaryen yang membuatnya menjadi pewaris takhta sah Westeros.
ADVERTISEMENT
Namun, sikap Jon yang menolak menjadi raja membuat kita bertanya-tanya apakah dirinya benar-benar akan berubah pikiran di episode terakhir nanti? Beberapa orang seperti Sansa dan Varys telah mendesaknya untuk mengungkap fakta jika ia adalah seorang Targaryen dan berhak menjadi pemimpin Westeros selanjutnya.
Dari segi karakter, Jon memang terlihat yang paling cocok untuk menjadi raja di akhir cerita. Tentu jika D&D ingin membuat sebuah happy ending dan memuaskan para penggemar. Jon terbukti menginspirasi banyak orang, bersedia mengambil risiko, dan secara mengejutkan mampu membentuk aliansi dengan orang-orang tak terduga seperti Wildlings.
Orang-orang di sekelilingnya, terutama para pasukan utara, mempercayai Jon dan bukan hal sulit bagi Jon untuk meminta mereka membantunya meraih takhta Westeros jika diperlukan.
ADVERTISEMENT
Di episode lima, ketika Dany menggila dan menghancurkan King's Landing, ada tanda-tanda Jon mulai tersadar jika dukungan Jon terhadap Dany itu salah. Melihat banyak orang-orang tak bersalah yang mati di depannya, Jon tampak ragu dan berusaha menghentikan pasukannya untuk menyerang.
Akankah Jon mengambil alih kepemimpinan dari Dany?
2. Daenerys Targaryen
Calon ratu Westeros itu mengecewakan para penggemarnya di episode lima. Amarahnya memuncak setelah Cersei membunuh Missandei di episode empat. King's Landing telah menyerah ketika garis pertahanannya diterobos pasukan Daenerys dan Jon. Bel raksasa berdenting yang menandakan pasukan Lannister tak mampu lagi melawan.
Namun, kesepakatan Dany dengan Tyrion sebelumnya untuk berhenti menyerang ketika bel raksasa berbunyi itu buyar. Dany memacu naganya Drogon untuk membakar King's Landing dan membunuh orang-orang tidak bersalah. Ini membuatnya dicap sebagai 'Mad Queen', persis seperti ayahnya Aerys II Targaryen yang dijuluki 'Mad King'.
ADVERTISEMENT
Aksi Dany memang meruntuhkan semua ekspektasi yang telah dibangun di episode-episode sebelumnya. Mulanya, Dany tidak terlihat akan menjadi seorang Mad Queen seperti ayahnya. Ia tampil sebagai pahlawan yang membebaskan budak-budak dan bertekad membuat Westeros menjadi lebih baik dengan dirinya di Iron Throne.
Tapi, memang Dany bersikap tegas setiap kali ada orang-orang yang mencoba mengusik dan mengancamnya sebagai pemegang takhta Westeros. Seperti ayah Samwell Tarly yang dibunuh karena tidak mau tunduk kepadanya.
Kini, Dany memiliki kekuatan untuk memimpin Westeros dengan Drogon di sisinya. Tapi, sayangnya ia kerap lepas kendali dan gagal membuat keputusan yang baik. Seperti yang ia katakan kepada Jon, rasa takut dari orang-orang membuatnya bisa menduduki Iron Throne di akhir cerita.
ADVERTISEMENT
Ada teori dari penggemar yang mengatakan Drogon bakal menjadi kunci dari penentu akhir cerita Game of Thrones nanti.
3. Sansa Stark
Banyak perubahan yang terjadi pada diri Sansa. Berbagai hal yang ia jumpai dan alami sejak musim pertama membuatnya berkembang menjadi salah satu perempuan tercerdas dan tangguh di Westeros. Sansa terlihat selalu memiliki rencana sendiri.
Sansa juga terbukti piawai dalam memimpin. Ketika Jon pergi untuk menemui Dany untuk mengantisipasi perang dengan Night King, Sansa memimpin pasukan utara untuk sementara. Ia mampu menunjukkan kemampuannya dalam mengatur pasukannya.
Setelah mengetahui fakta tentang identitas asli Jon, Sansa mendukung Jon untuk menjadi pemegang takhta Westeros, walau ditolak. Tapi, bukan Sansa namanya kalau menyerah begitu saja. Ia tampak menyusun skema untuk bisa membuat Jon menjadi raja, bahkan Sansa telah memberitahu Tyrion soal hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika bukan Jon dan Dany, maka Sansa-lah sosok paling cocok selanjutnya untuk menduduki Iron Throne.
4. Tyrion Lannister
Tyrion menjadi Lannister terakhir yang tersisa setelah Cersei dan Jaime (sepertinya) telah menemui ajalnya di episode lima. Pria kerdil ini terbukti sebagai salah satu karakter paling cerdas dalam Game of Thrones hingga membuatnya didapuk sebagai Hand of THe King.
Namun, sepertinya kita sepakat jika Tyrion tidak sepintar itu. Keputusannya untuk terus mendukung langkah Daenerys terbukti membuat dirinya sendiri kecewa. Ia gagal menghentikan Dany untuk membumihanguskan King's Landing dan membunuh orang-orang tak bersalah.
Tyrion kecewa dengan Dany yang mengingkari janjinya untuk berhenti menyerang saat bel berbunyi. Sebelumnya, ia yakin Dany akan menjadi ratu yang membuat Westeros dengan baik, bukannya membantai orang tak bersalah.
ADVERTISEMENT
Walau kemungkinannya sangat kecil, bisa saja Tyrion yang pada akhirnya akan duduk di Iron Throne dan memperbaiki dunia dengan caranya sendiri.
5. Arya dan Bran Stark
Sebenarnya ada dua nama lagi yang menjadi karakter penting di Game of Thrones. Keduanya adalah Arya dan Bran Stark. Arya memegang peranan penting setelah berkembang menjadi salah satu petarung terbaik dan berhasil membunuh Night King. Sementara itu Bran kini berperan sebagai Three-Eyed Raven yang membuatnya memiliki kemampuan supernatural untuk melihat masa lalu.
Namun, sama seperti Tyrion, sulit juga untuk membayangkan Arya dan Bran menjadi pemimpin di Westeros. Arya telah menegaskan dirinya bukan sosok Lady ketika menolak lamaran Gendry, sementara itu Bran juga tidak mungkin duduk di Iron Throne dengan posisinya kini sebagai Three-Eyed Raven.
ADVERTISEMENT
Semua kemungkinan-kemungkinan ini akan terjawab besok.