Ponsel Android Nokia dan 3310 Siap Masuk Indonesia

2 Juni 2017 16:06 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nokia 3310 warna merah dan kuning (Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
Merek ponsel yang pernah berjaya di masanya, Nokia, siap kembali ke dalam pertarungan pasar smartphone global. Setelah resmi memperkenalkan tiga ponsel Nokia 6, Nokia 3, dan Nokia 5 di ajang Mobile World Congress (MWC) 2017, HMD Global selaku pemilik lisensi Nokia siap meluncurkan ketiga ponsel tersebut di seluruh dunia. Kabar ini diumumkan oleh Nokia lewat akun Twitter resminya, yang menjawab pertanyaan seorang konsumen seputar perilisan Nokia di India. Nokia menjawab memiliki rencana untuk meluncurkan smartphone teranyarnya secara global sebelum akhir kuartal kedua 2017, yang berarti bulan Juni ini.
ADVERTISEMENT
HMD Global membeli lisensi Nokia dari pemilik sebelumnya, Microsoft, dan membawa perubahan ke dalam smartphone-nya dengan sistem operasi Android di ketiga ponsel baru itu. Nokia 6 sendiri sudah dirilis di China terlebih dahulu sejak Januari lalu, tapi belum dirilis kemana-mana lagi setelahnya. Nokia 6, Nokia 3, dan Nokia 5 sejatinya memiliki spesifikasi yang beda tipis, juga wujudnya yang mirip. [Baca juga: Membandingkan Spesifikasi Beda Tipis Nokia 3, Nokia 5, dan Nokia 6] Nokia 6 berada di posisi paling tinggi dengan spesifikasi terbaik dibandingkan dua model lain dengan harga sekitar Rp 3,2 juta, diikuti oleh Nokia 5 (Rp 2,6 juta), dan Nokia 3 (Rp 2 juta).
Ponsel Nokia 5. (Foto: Nokia/Twitter)
Sementara itu Nokia sendiri punya satu ponsel lain yang diperkenalkan di MWC 2017, yaitu ponsel Nokia 3310 yang diproduksi ulang dengan tampilan modern berbagai warna. Meski begitu, ponsel ini bukanlah smartphone, melainkan dumb phone yang sama seperti versi lamanya. Permainan klasik Snake pun dibawa kembali ke dalam ponsel ini. Nokia 3310 menyita perhatian penggemar ponsel di seluruh dunia ketika pertama kali diperkenalkan. Faktor nostalgia diyakini menjadi pemikat yang sukses dihadirkan lewat Nokia 3310. Pada pertengahan Mei lalu, Nokia 3310 sudah mulai dijual di beberapa negara. Di negara-negara Eropa, Nokia 3310 dibanderol seharga 60 euro atau sekitar Rp 870 ribu. Angka yang cukup tinggi untuk ponsel dumb phone. [Baca juga: Nokia 3310 Edisi Modern Mulai Dijual] Lalu bagaimana dengan Indonesia? Berbeda dengan tiga smartphone-nya, Nokia 3310 memiliki kesempatan lebih besar untuk hadir di pasar ponsel Indonesia. Ponsel ini bukanlah ponsel 4G, sehingga aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tidak berlaku untuknya. Aturan yang berlaku sebesar 30 persen mulai tahun 2017 ini hanya berlaku untuk ponsel 4G LTE. Titik terang kehadiran kembali Nokia di Indonesia pun sudah tercium belum lama ini. Pada 23 Mei lalu diketahui sudah ada sertifikat untuk produk dengan nama Nokia-TA-1030 di laman Permohonan Sertifikat Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI). Sertifikat ini diyakini adalah kode nama untuk ponsel Nokia 3310. [Baca juga: Belum 3G dan Bukan Android, Berapa Harga yang Pantas untuk Nokia 3310?] Tapi bukan hanya itu, berbahagialah penggemar Nokia, ada satu lagi ponsel yang sudah masuk daftar sertifikat Ditjen SDPPI. Ponsel itu memiliki nama model TA-1034. Nah, untuk ponsel dengan kode ini masih mengundang misteri, apakah Nokia 3, Nokia 5, atau malah Nokia 6? Banyak yang berpendapat ponsel ini adalah Nokia 3, tapi kemungkinan lain masih ada. Kedua ponsel Nokia yang berada di situs Ditjen SDPPI itu diajukan oleh PT Erajaya Swasembada, dan telah memiliki status "Sertifikat Dicetak." Dari sini terbuka kemungkinan HMD Global punya strategi menggandeng Erajaya Swasembada dalam menjual ponsel merek Nokia. Dengan kepastian sertifikat yang telah dicetak, sepertinya kedua ponsel ini akan segera dipasarkan di Indonesia dalam waktu dekat. Apakah bulan puasa ini akan menjadi momen kembalinya Nokia ke Indonesia? Patut ditunggu dan bukan tidak mungkin jadwal rilisnya tak jauh dengan jadwal rilis global.
ADVERTISEMENT