Sudah Bayar Pakai Kartu Kredit, Sopir Uber Paksa Penumpang Bayar Tunai

27 Mei 2017 13:14 WIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kantor Uber di Queens, New York. (Foto: Brendan McDermid/Reuters)
Layanan transportasi online Uber kembali jadi topik perbincangan netizen di Indonesia, setelah sebuah video memperlihatkan seorang mitra pengemudi Uber marah dan berteriak kepada penumpangnya di sebuah rumah, yang kemudian video itu menjadi viral di dunia maya. Dalam video yang diunggah oleh akun infia_tech di Instagram dan YouTube itu, seorang mitra pengemudi Uber dengan penuh emosi memaksa penumpang harus membayar dengan uang tunai, walau penumpang tersebut mengaku sudah bayar memakai kartu kredit. Sopir tersebut meminta tunai dengan alasan ia butuh uang untuk membeli bahan bakar minyak agar bisa jalan pulang. Ia bahkan menantang penumpang jika ingin melaporkan kejadian ini ke polisi dan media. Sampai saat ini belum diketahui siapa nama mitra pengemudi dan penumpang yang ada dalam video ini.
ADVERTISEMENT
Video ini lantas menjadi perdebatan antar pengguna Instagram. Ada yang menyalahkan si pengemudi karena kurang mengerti sistem Uber dan seenaknya meminta tunai, seperti yang diutarakan akun @anggaadityaas.
Cerita para pengemudi Uber di Indonesia yang menolak dibayar dengan kartu kredit, sebenarnya bukan cerita baru. Ini sudah menjadi perbincangan di Twitter karena banyak penumpang yang ditolak oleh pengemudi karena tidak bayar secara tunai. Melihat video terbaru ini, ada netizen yang kemudian mencoba maklum dengan si pengemudi, dan menyayangkan sikap si penumpang yang seharusnya memberitahu dari awal kalau ia bayar memakai kartu kredit mengingat banyak pengemudi Uber di Indonesia yang menolak pembayaran kartu kredit. "Gampangnya, sejak awal transaksinya disepakati dulu antara driver sama penumpang. Driver-nya klo emang butuh cash buat bensin tinggal ngomong, ga perlu pake marah-marah. Yang pasti disalahin mau bener pun tetep salah yang pake emosi. Yang gua ga tau itu sistem accept dari driver kalau cari penumpang ketahuan ga transaksi sama rute penumpangnya?," ujar pemilik akun Instagram @aditfirman27. Tidak sedikit pula yang kemudian menyalahkan Uber dengan sistem yang mereka terapkan global ini, yang ternyata tidak disukai oleh beberapa mitra di Indonesia. Diketahui jika penumpang Uber membayar dengan kartu kredit, maka pencairan dana akan diserahkan dalam waktu mingguan, dan bagi sebagian pengemudi hal ini mengganggu arus kas mereka karena tidak bisa memegang uang tunai dalam waktu cepat. "Jangan asal ngehina bapaknya juga kali, kalian gak tau aja betapa dzolimnya pihak Uber kepada Driver. Mana uang cair seminggu sekali, tapi bensin harus isi tiap hari. Hmmm," sebut akun dengan nama cacasmt. Pihak Uber Indonesia sendiri menyayangkan insiden ini bisa terjadi. Mereka berjanji akan segera menelusuri kasus ini lebih lanjut. "Kami menyayangkan insiden ini dan tengah menelusurinya lebih lanjut," ucap Head of Communications Uber Indonesia, Dian Safitri, kepada kumparan (kumparan.com) pada Sabtu (27/5). Kasus tidak jauh berbeda juga pernah terjadi di awal tahun ini, yang kala itu mitra pengemudi Uber menolak order penumpang dengan metode bayar kartu kredit. Penolakan kemungkinan besar didasarkan atas kebutuhan uang tunai para pengemudi untuk membeli bahan bakar dan kebutuhan lain sehari-hari. Setiap mitra pengemudi Uber sejatinya sudah diinstruksikan oleh perusahaan untuk menerima semua permintaan perjalanan ke tujuan lokasi manapun dengan metode pembayaran apapun sebelum mereka bergabung menggunakan platform Uber. Baca juga: - Penumpang Keluhkan Sopir Uber Sering Tolak Pembayaran Kartu Kredit - Uber Minta Penumpang Laporkan Sopir yang Tolak Pembayaran Kartu Kredit
ADVERTISEMENT