Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
ADVERTISEMENT

Pengguna jaringan telekomunikasi 2G saat ini memang semakin sedikit, walau masih ada kalangan yang mengandalkan jaringan tersebut dalam komunikasi dasar berupa telepon dan SMS. Jaringan ini kebanyakan masih digunakan oleh masyarakat kelas bawah yang menggunakan ponsel tanpa dukungan 3G apalagi 4G.
Salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia, XL Axiata, mengaku hingga saat ini masih terus memelihara jaringan 2G dalam layanannya, walaupun XL telah berhenti memperluas infrastruktur 2G sejak 2015.
Hal ini dilakukan XL Axiata karena mereka tidak ingin bertindak kejam seperti yang dilakukan Singapura saat mematikan 2G begitu saja.
"Trafik 2G sudah sangat kecil, di bawah dua digit, di bawah 10 persen. Oleh karena itu, tanpa ada push dari kami, mereka beralih sendiri dari voice ke data, sesuai yang kami inginkan," ujar Yessie D. Yosetya, Direktur/Chief Service Management Officer XL Axiata, di Seminyak, Bali, Senin (8/5).
Tapi, jika harus memilih antara 2G atau 3G yang jaringannya akan dimatikan, Yessie mengaku akan memilih mematikan 2G. Hal itu dikarenakan sumber daya frekuensi XL di 2G kecil, yang memanfaatkan spektrum 900 MHz. Spektrum itu juga dimanfaatkan XL untuk menyediakan teknologi 3G.
Menurut Yessie, fokus utama XL tahun ini adalah mengembangkan 4G LTE, berdasarkan tujuan XL untuk menjadi 'digital company'. Hal itu didukung oleh angka pelanggan yang sangat banyak dalam menggunakan data dalam layanan XL, mencapai 30 juta atau 65 persen dari total pelanggan.
Baca juga: XL Pertahankan Jaringan 2G sampai Beberapa Tahun Lagi
Jaringan 2G XL diklaim kini tersebar di 415 kota dan kabupaten, lalu 3G di 398 kota/kabupaten, sementara 4G tersebar di 330 kota/kabupaten dan akan terus diperluas. Untuk infrastruktur, XL mengaku memiliki lebih dari 17.000 BTS 4G yang tersebar di berbagai provinsi.

Jika berbicara soal membunuh 2G, Tri kemungkinan besar akan menjadi perusahaan telekomunikasi seluler pertama Indonesia yang melakukannya tahun ini secara serentak. Mereka sepenuhnya fokus pada 3G dan 4G.
Langkah ini diambil setelah melihat data pelanggan yang sangat haus dengan konsumsi data. Rata-rata konsumsi data pelanggan Tri setiap bulannya mencapai 3,5 GB, dan hampir 70 persennya digunakan untuk akses multimedia.
ADVERTISEMENT