Konten dari Pengguna

Kurikulum Merdeka, Perubahan Baik Pendidikan Indonesia

Jogi Hutabarat
Anggita Jogi memiliki kecintaan terhadap dunia literasi terutama membaca buku. Saat ini Jogi secara konsisten menyebarkan semangat read aloud melalui social medianya @jogihutabarat, juga menjadi pembaca cerita dan pembicara di berbagai kesempatan.
25 Januari 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jogi Hutabarat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semakin banyak orang tua Indonesia yang merasa pendidikan adalah fondasi penting bagi masa depan anak. Beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah progresif dengan memperkenalkan Kurikulum Merdeka, sebuah inovasi di bidang pendidikan yang disusun untuk menjawab tantangan zaman modern. Diperkenalkan pada tahun 2022 lalu oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, kurikulum ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih fleksibel, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan.
Sumber foto: httpditpsd.kemdikbud.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: httpditpsd.kemdikbud.go.id
Keberhasilan Kurikulum Merdeka tidak terlepas dari dukungan dari semua pihak terutama orang tua seperti kita. Dengan sistem baru ini orang tua memiliki peluang besar untuk lebih terlibat dalam pendidikan anak-anak. Kita memiliki kesempatan untuk menjadi mitra aktif dalam proses pembelajaran dan menciptakan sinergi yang mendukung anak-anak dalam memahami materi dengan lebih mendalam. Keterlibatan ini tidak hanya mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak, tetapi juga memberikan dorongan moral yang besar kepada anak untuk lebih percaya diri dan termotivasi dalam belajar.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya Kurikulum Merdeka saya merasa pendidikan anak-anak kita telah melangkah menuju arah yang lebih baik. Kurikulum Merdeka memberikan banyak perubahan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Dari berbagai hal baik yang bisa dirasakan dunia pendidikan saat ini, berdasarkan pengalaman pribadi dan orang-orang di sekitar saya, saya rasa ada beberapa perubahan yang menurut saya memberikan dampak positif terbesar dari penerapan Kurikulum Merdeka.
Sumber foto: httpditpsd.kemdikbud.go.id

1. Kebebasan untuk Mengembangkan Minat dan Bakat

Salah satu aspek yang paling saya apresiasi dari Kurikulum Merdeka adalah fleksibilitas yang ditawarkan. Anak-anak kini memiliki kesempatan untuk memilih proyek atau kegiatan yang sesuai dengan minatnya. Sebagai contoh, anak saya sangat menyukai seni, dan sekolahnya mendukung minat tersebut melalui program pembelajaran yang berbasis praktik, anak saya juga difasilitasi dengan eksul yang mendukung minatnya. Ini sangat berbeda dibandingkan kurikulum sebelumnya yang cenderung seragam dan kurang memperhatikan minat individual siswa.
ADVERTISEMENT

2. Pendekatan Belajar yang Lebih Kontekstual dan Relevan

Saya juga melihat bahwa materi pembelajaran di Kurikulum Merdeka jauh lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari. Anak saya sering pulang membawa cerita tentang bagaimana ia belajar melalui studi kasus atau simulasi yang menarik. Seperti praktik-praktik science menggunakan alat-alat sehari-hari yang membuat anak-anak lebih ngeh bahwa ilmu-ilmu science itu ada di kesehariannya. Metode ini tidak hanya membuat pelajaran lebih menarik, tetapi juga membantu siswa memahami bagaimana ilmu pengetahuan dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

3. Fokus pada Pengembangan Karakter dan Keterampilan Jaman Now

Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kerjasama, dan komunikasi. Saya merasa ini adalah nilai tambah yang sangat besar. Anak saya kini lebih percaya diri saat berbicara di depan umum dan mampu bekerja sama dengan teman-temannya dalam menyelesaikan proyek kelompok.
ADVERTISEMENT

4. Dukungan dan Pelibatan Orang Tua

Dari perspektif orang tua, Kurikulum Merdeka membuka peluang besar untuk lebih terlibat dalam pendidikan anak-anak. Dengan akses yang lebih mudah terhadap sumber belajar, orang tua dapat membantu memperkaya pengalaman belajar anak di rumah. Buku-buku pelajaran dapat di lihat dan di download langsung dari situs Kemendikbud. Tersedia juga buku pendukung lainnya yang semuanya gratis lho. Selain itu, diskusi tentang proyek atau cerita yang dibawa anak dari sekolah dapat menjadi momen berharga untuk memperkuat hubungan keluarga.
Keterlibatan ini tidak hanya mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak, tetapi juga memberikan dorongan moral yang besar kepada anak untuk lebih percaya diri dan termotivasi dalam belajar.
Kurikulum Merdeka adalah sebuah inovasi yang patut diapresiasi. Dengan memberikan kebebasan, dan fokus pada pengembangan karakter, kurikulum ini membantu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia modern. Ini yang menurut saya paling penting, Karakter! Saya berharap pendekatan ini dapat terus diperbaiki dan diimplementasikan lebih luas, agar lebih banyak anak Indonesia dapat merasakan manfaatnya.
ADVERTISEMENT