Konten dari Pengguna

Setelah Sontoloyo, Kini Jokowi Sebut Politik Genderuwo

10 November 2018 8:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Jokowi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Setelah Sontoloyo, Kini Jokowi Sebut Politik Genderuwo
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi (Foto:Cornelius Bintang/kumparan)
Setelah menghebohkan publik dengan menyindir politikus sontoloyo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini memperkenalkan istilah politik genderuwo. Jokowi menyebutkan istilah politik genderuwo saat sedang membagikan 3.000 sertifikat tanah di GOR Tri Sanja, Kabupaten Tegal, Jumat (9/11/2018).
ADVERTISEMENT
Menurutnya istilah tersebut diperuntukkan untuk para politikus kerap menyebarkan propaganda untuk menakut-nakuti dan membuat masyarakat khawatir.
“Yang tidak pakai etika politik yang baik. Tidak pakai sopan santun politik yang baik. Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran,” ucapnya.
Jokowi juga menyebutkan pada tahun politik seperti saat ini, banyak politikus tidak beretika yang menggiring keresahan masyarakat.
“Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masa masyarakatnnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? Itu saya sampaikan itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti,” imbuhnya.
Ia berharap tidak ada lagi propaganda yang dapat menimbulkan ketakutan dan keraguan satu sama lain di tengah masyarakat. Jokowi ingin agar persatuan, persaudaraan, dan kerukunan umat bangsa tidak terpecah belah.
ADVERTISEMENT