Saatnya Pegang Kendali Ketenangan

Joyce Widya
sebagai mahasiswi, saya mulai menulis untuk pemenuhan tugas.
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2022 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Joyce Widya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
illustrasi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
illustrasi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ikhlas, satu kata yang sering kali diucap tapi sangat sukar diterapkan demi self care. Era penuh insecure dan harus healing ini kadang beneran bikin bingung. Satu sisi dari tetua dinasihatkan, "Sing ikhlas yo ndo..". Tapi ikhlas itu apa, lepas gitu? relakan? tapi kalau gitu terus gak akan ada majunya gak sih?
ADVERTISEMENT
Kebingungan ini melejit pesat ternyata dan persebarannya merata. Kalau begini bisa disebut keren atau miris, ya? Nah, bingung lagi kan. Kadang waktu hidup lagi santai dan semuanya manis tiba-tiba kepikiran "lah ko manis amat ya hidup, bakal ada apa nih?". Tapi nanti begitu keadaannya lagi runyam parah masalah semua terus kepikiran lagi "ujian kok datang mulu ke gue".
Belum lama ini, ada yang kena Putus Hubungan Kerja (PHK). Begitu ada kabar kaget dong, jelas. Mau ke mana nih sekarang, mau mati takut tapi hidup seram banget. Cari kerja kalah orang dalam. Kalah jenjang pendidikan. Malah jadi semakin gundah gulana.
Waktu kebingungan sudah jadi samudera di kepala. Ada paus besar datang, mulai kasih tahu kalau ada banyak hal-hal yang sebenarnya kita sudah punya tapi kita belum sadar kalau kita punya itu.
ADVERTISEMENT
Melalui bacaan buku self-improvement atau self care ada banyak panduan hidup lebih tenang. Misalnya buku "Sebuah Seni Bersikap Bodo Amat" karya Mark Manson dan "Filosofi Teras" karya Henry Manampiring. Kedua buku itu berisi padangan penulis tentang caranya menjadi lebih tentram.
Dari buku-buku itu, akhirnya paham maksud si paus besar tadi. Apa yang sudah kita punya dan belum kita sadari keberadaannya. Kendali. Dalam diri kita semua punya kendali. Tapi dunia ini bukan milik kita. Kita gak bisa kendalikan dunia, tapi kita bisa kendalikan caranya kita memandang dunia. Kita gak tahu besok bakal ada kejadian apa, tapi kita bisa kendalikan caranya kita kasih reaksi untuk kejadian itu.
Semua makhluk hidup punya kendali. Begitu sudah pegang kendali, hati-hati. Jangan merasa diri tinggi, nanti jatuh. Pelan-pelan saja, ingat kita semua masih harus bersiap untuk kendalikan semua kemungkinan yang terjadi besok.
ADVERTISEMENT
Sadari, dunia ini si paling gak adil atau kita yang belum tahu caranya pegang kendali?
Silahkan dijawab masing-masing. Terima kasih sudah baca.