Afrika Sub-Sahara di Ambang Bencana Iklim: Apa Langkah Konkret untuk Mitigasi?

Juilri Fatma Duha
Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia.
Konten dari Pengguna
15 November 2023 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Juilri Fatma Duha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kekeringan akibat perubahan iklim yang ekstrim (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekeringan akibat perubahan iklim yang ekstrim (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Berbagai permasalahan iklim menjadi hal yang serius di Afrika Sub-Sahara semakin menjadi-jadi. Beberapa fenomena yang diakibatkan seperti bencana alam, kenaikan suhu, perubahan pola hujan, kawasan ini berada di ambang bencana iklim yang semakin ekstrem dan berkelanjutan pada ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, diperlukan tahap konkret untuk mitigasi guna meminimalkan dampak buruk yang terjadi. Hadirnya tahap pengembangan energi terbarukan, menjadi salah satu langkah kunci dalam mengatasi perubahan iklim yang mendorong pengembangan sumber energi terbarukan.
Melakukan pembangunan energi listrik tenaga angin dan tenaga surya sebaiknya di jadikan sebagai prioritas, tidak hanya untuk mengurangi emisi karbon, tapi mengurangi bahan bakar fosil yang merugikan lingkungan.
Perubahan Iklim di Negara-Negara Rapuh Afrika Sub-Sahara: Bukti dari Estimasi Panel yang di tulis oleh Tn. Rodolfo Maino (Sr. Economist at IMF Amerika serikat) Dan Drilona Emrullahu Sr. (Senior Research Analyst at International Monetary Fund Amerika Serikat). Silakan kamu mempelajarinya.
Konservasi hutan dan pengolahan lahan adalah salah satu upaya yang akan berkelanjutan dalam membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat cadangan karbon.
ADVERTISEMENT
Tahap ini, melibatkan kebijakan ketat untuk menghentikan deforestasi ilegal, mempromosikan reboisasi, dan mengelola lahan secara berkelanjutan. Promosi pertanian berkelanjutan, dalam konteks ini pendekatan berkelanjutan adalah kunci.
Adanya dukungan untuk praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan seperti rotasi tanaman, penggunaan pupuk organik, dan metode irigasi yang efisien akan membantu mengurangi dampak perubahan iklim pada sektor ini.
Ilustrasi kekurangan air bersih akibat perubahan iklim yang ekstrim di afrika (sumber: https://pixabay.com/id/)
Perubahan konsumsi dan produksi, di perlukan kesadaran masyarakat melalui kampanye tentang pentingnya pola konsumsi dan produksi. Hal ini mencakup limbah makanan, menggayakan hidup berkelanjutan serta solusi inovatif lainnya yang akan membantu mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi sumber daya.
Investasi dalam suatu penelitian dan pengembangan teknologi ramah lingkungan akan menjadi langkah penting. Teknologi energi bersih, sistem transportasi berkelanjutan, dan solusi inovatif lainnya akan membantu mengurangi emisi serta meningkatkan efisiensi sumber daya.
ADVERTISEMENT
Adanya pembangunan infrastruktur adaptasi, seperti tanggul, sistem drainase yang efisien, dan bangunan tahan gempa, akan membantu melindungi masyarakat dari risiko bencana alam yang mungkin meningkat akibat perubahan iklim di kawasan afrika.
Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, langkah-langkah konkret untuk mitigasi di Afrika Sub-Sahara menjadi krusial. Dengan penerapan kebijakan yang bijaksana dan keterlibatan semua pemangku kepentingan, kawasan ini dapat melangkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, mengurangi risiko bencana iklim, dan meningkatkan ketahanan komunitas lokal.
Hanya dengan tindakan konkret ini, Afrika Sub-Sahara dapat mengubah naratif bencana menjadi peluang untuk pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan.