Menengok Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Serdang Bedagai

Ardan
Full-time SEO Content Writer & Editor. Part-time Lifestyle Blogger. Bekerja di agensi digital.
Konten dari Pengguna
26 Desember 2022 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ardan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rusmawati mengajar anak-anak di Sanggar Belajar Melati di Kabupaten Serdang Bedagai. Sumber Foto: SATU Indonesia Awards.
zoom-in-whitePerbesar
Rusmawati mengajar anak-anak di Sanggar Belajar Melati di Kabupaten Serdang Bedagai. Sumber Foto: SATU Indonesia Awards.
ADVERTISEMENT
Minggu depan, jika libur natal dan tahun baru tiba, saya dan istri berencana untuk berkeliling kota Makassar mencoba beberapa Playgroup atau kelompok bermain.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kami sudah berselancar di Instagram dan bertanya-tanya di WhatsApp ke beberapa admin Playgroup.
Sedikit pengantar, kantor tempat saya bekerja memang setiap tahun punya jadwal khusus untuk libur natal dan tahun baru. Jadwal libur kami berbeda dengan jadwal pemerintah. Makanya, kami berencana untuk berburu kelompok bermain yang cocok untuk anak.
"Kan masih 3 tahun, kenapa harus buru-buru sekolah?" begitu pertanyaan Mama ketika kami menceritakan rencana ini.
Ia ragu cucunya sudah bisa diajak sekolah.
Nyatanya, pendidikan anak usia dini sangat penting karena merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan yang kritikal bagi anak.
Pada usia dini, otak anak sedang dalam tahap pembentukan dan pengembangan yang pesat, sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungannya.
Menurut referensi yang kami kumpulkan, pendidikan yang tepat pada usia dini dapat membantu anak dalam tiga hal, yakni:
ADVERTISEMENT
Selain itu, pendidikan anak usia dini juga dapat membantu anak untuk menyiapkan mereka untuk belajar di sekolah dasar nantinya.
Anak yang mendapatkan pendidikan yang baik pada usia dini cenderung lebih siap untuk belajar di sekolah dan lebih cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.
Pendidikan anak usia dini juga dapat membantu anak untuk memahami dan menghargai dunia yang ada di sekitarnya, serta membantu mereka untuk memahami norma-norma sosial dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang diperlukan untuk mengatasi masalah sehari-hari.
Secara keseluruhan, pendidikan anak usia dini sangat penting karena dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, serta mempersiapkan mereka untuk belajar di sekolah dan mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk menjadi individu yang sejahtera di masa depan.
ADVERTISEMENT
Makanya, kami berangkat dengan rencana ini.
Di Makassar dan kota-kota besar lainnya, menemukan Playgroup atau kelompok bermain bagi anak untuk mendapatkan pendidikan usia dini mungkin mudah saja. Tapi, apa kabar dengan anak-anak di daerah-daerah terpencil di Indonesia?

Pendidikan Anak Usia Dini di Serdang Bedagai

Mari berjalan-jalan ke Kabupaten Serdang Bedagai.
Di tahun 90-an kehidupan masyarakat pesisir di daerah ini sangat memprihatikan. Pendidikan anak-anak di perkampungan nelayan ini terabaikan karena ketidakhadiran orang tua dan kekurangan ekonomi yang dialami.
Ibu-ibu di daerah ini bekerja sebagai buruh harian lepas untuk membantu ekonomi keluarga, sedangkan ayah harus ke laut.
Satu hari di tahun '98, Rusmawati; seorang staf lapangan Yayasan Harapan Desa Sukasari (HAPSARI) berinisiatif untuk berbuat sesuatu terhadap pendidikan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Hal ini didasarkan pada kegelisahan mengenai banyaknya perempuan yang sudah berkeluarga tidak tamat sekolah dasar atau sekolah menengah.
Mereka tidak peduli terhadap pendidikan anak-anaknya.
Padahal seperti yang kita ketahui, pendidikan memberikan banyak manfaat dan peluang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak; mulai dari perkembangan pengetahuan keterampilan, kemampuan sosial, pemahaman tentang norma-norma sosial, pengembangan karakter, hingga persiapan anak-anak untuk menghadapi masa depan.
Rusmawati pun mengajak perempuan-perempuan desa untuk berdiskusi dan mencari jalan keluar terhadap permasalahan mereka. Sayangnya, ajakan ini mengalami penolakan di mana-mana.
"Alasannya, hidup mereka susah susah, jangan dibuat tambah susah lagi," jelas Rusmawati.
Beruntung, waktu itu masih ada tiga ibu yang setuju dengan usulannya dan berdirilah Sanggar Belajar Anak (SBA) Melati. Hari demi hari yang dilalui oleh Rusmawati akhirnya berbuah manis.
ADVERTISEMENT
Soalnya, pada 2003 terkumpul dana sedekah dari warga desa Pakan Sialang Buah untuk pengadaan gedung belajar SBA Melati. Sebelumnya mereka hanya belajar di teras musala.
Dari sini, cerita pun beredar luas hingga pada akhirnya Rusmawati berhasil membuka lima SBA di desa-desa lain. Hingga pada 2006, total ada 12 SBA yang dibuka di empat kecamatan yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.
Sayangnya, usaha sedemikian rupa kadang bertemu kerikil-kerikil kecil di jalanan.
Rusmawati mau tidak mau harus berhadapan dengan perangkat desa yang menganggap bahwa aktivitas SBA ini tidak memiliki izin alias ilegal. Ada banyak persyaratan yang harus dilalui Rusmawati sebelum akhirnya berhasil mendapatkan izin.
Perangkat desa bahkan mengambil alih beberapa SBA yang dijalankan Rusmawati; sisanya dikelola sendiri.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, ada 12 PAUD KB yang berdiri di empat kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Mereka telah meluluskan 1.000 siswa dan setidaknya ada 300-an siswa yang mayoritas anak nelayan.
Pada 2011 lalu, Rusmawati pun menerima Apresiasi Satu Indonesia Awards. Tujuan dari penghargaan ini adalah untuk mengapresiasi para individu maupun kelompok yang telah mempelopori dan mendorong perubahan di berbagai bidang.

Pendidikan Adalah Investasi

Melihat sepak terjangnya, Rusmawati telah memberikan inspirasi kepada orang-orang di sekitarnya untuk bersikap optimis.
Kita mungkin bersepakat bahwa pendidikan adalah dasar dari semua; termasuk untuk menjadi negara maju dan semua ini bisa berawal dari pendidikan anak usia dini.
Saya mengingat kalimat yang selalu diulang-ulang oleh para orang tua bahwa anak adalah investasi. Saya menimpalinya dengan kelar "Kita tidak ingin investasi bodong 'kan?"
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, semua hal ini harus bermula dari pendidikan anak.