Konten dari Pengguna

Strategi Mengatasi Dampak COVID-19 dari Perspektif Pertahanan Negara

Hery Yuniarto
Saya adalah APN Madya Set Ditjen Pothan Kemhan dengan pangkat Pembina IV/a. NIP : 196606271999031001
6 November 2021 7:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hery Yuniarto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi konsultasi dengan psikolog saat pandemi COVID-19. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi konsultasi dengan psikolog saat pandemi COVID-19. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Strategi mengatasi dampak Covid-19 sangat penting untuk diperhatikan. Virus Corona mulai mewabah di Indonesia awal 2020. Hal tersebut membuktikan bangsa kita rawan akan serangan senjata biologis. Sehingga membutuhkan strategi mengatasi dampak Covid-19.
ADVERTISEMENT
Pasalnya pengawasan masih terlalu lemah terhadap aktivitas wisatawan asing. Beberapa kegiatan yang pengawasannya kurang pada waktu itu adalah di bidang pariwisata, pertemuan regional diplomasi antar negara, dan aktivitas-aktivitas lainnya.
Virus Corona yang berasal dari Wuhan di China muncul pada Desember 2019. Virus ini sangat berbahaya bahkan menimbulkan kematian. Menurut saya, pasien yang telah terinfeksi virus ini harus tetap berhati-hati. Meskipun telah sembuh, namun banyak kasus ditemukan mereka mengalami kerusakan permanen di bagian paru-paru dan sistem antibodi.
Seperti yang pernah dialami orang-orang di sekitar saya, penderita secara umum mengalami gejala seperti flu, demam, batuk, hingga sesak napas. Tingkat kematian di dunia akibat virus ini membuat resah, sebab terus mengalami peningkatan

Puncak Penyebaran Covid-19 di Indonesia

Awal tahun 2020 virus COVID-19 mulai menyebar di Indonesia. Banyaknya daerah yang ikut terjangkit membuat pemerintah menetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
ADVERTISEMENT
Puncak penyebaran virus Corona di Indonesia terjadi selama dua hingga tiga bulan sejak diumumkan pasien positif COVID-19 Maret 2020. Pemerintah kemudian melakukan berbagai upaya untuk membatasi suatu wilayah dan menerapkan beberapa strategi mengatasi dampak COVID-19. Saya kira langkah tersebut sangat tepat.
Petugas menyemprotkan disinfektan ke alat lab biologi yang diserahkan dari Badan Intelejen Negara (BIN) ke Eijkman. Foto: Dok. Istimewa
Pasalnya, Badan Intelijen Negara (BIN) juga menganggap langkah tersebut sangat baik. Bahkan dari segi penanganan dan komunikasi untuk melakukan pencegahan sangat bijak. Mengingat tidak sedikit masyarakat yang panik atas pandemi ini. Meskipun ada himbauan agar tetap tenang, tidak perlu khawatir, dan selalu waspada, namun siapa saja pasti akan merasa resah.
Gerakan cepat dari Kemenkes, BIN, dan Polri dalam menanggulangi risiko penularan patut diapresiasi. Di tengah cluster baru yang terus bermunculan, Badan Intelejen Negara Republik Indonesia dengan tanggap langsung memagarinya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun rumah sakit khusus COVID-19.
ADVERTISEMENT

Upaya Pencegahan dan Penanganan COVID-19

Kini, semua negara tengah berhadapan dengan ancaman nasional berwujud virus Corona COVID-19 dan berbagai varian baru. Menurut saya, perlu adanya strategi khusus dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Bila saya cermati, pertahanan keamanan negara yang tergantung pada kecanggihan teknologi terlihat mudah dan cepat untuk dilaksanakan. Namun, faktanya untuk menyatukan konsep melawan virus Corona ini sulit. Tidak semua orang dapat bekerja sama untuk menerapkan PSBB.
Strategi mengatasi dampak COVID-19 tertuang dalam konsep perspektif ketahanan nasional. Kemudian disusun berdasarkan prioritasnya.
Selain itu, pada sistem pengendalian gerakan di lapangan harus berdasarkan mekanisme dengan dukungan disiplin yang tinggi. Ancaman nasional pandemi COVID-19 harus ditangani secara bersama-sama sehingga situasi dan kondisi mengarah ke sistem pertahanan keamanan negara.
ADVERTISEMENT
Saya sangat mengapresiasi upaya pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi virus Corona. Mulai dari periode pertama hingga saat ini. Strategi perspektif pertahanan negara membentuk gugus tugas percepatan penanganan dalam mengatasi dampak Covid-19 beserta relokasi anggarannya.
Selain peran pemerintah yang sangat berpengaruh, apresiasi juga saya sampaikan kepada garda terdepan. Di antaranya adalah dokter, petugas medis, dan seluruh masyarakat Indonesia yang telah ikut turun tangan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Harapan kita semua, ancaman virus corona ini dapat kita hadapi bersama secara kompak. Strategi mengatasi dampak Covid-19 dengan merapatkan barisan menuju kesuksesan bersama.